Bisnis.com, JEDDAH - Bio Farma akan menyiapkan mekanisme kerjasama dengan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) melalui transfer teknologi dan kerjasama riset.
Kerjasama itu terjalin setelah ditetapkannya Indonesia sebagai Centre of Excellence untuk bidang vaksin dan bioteknologi dalam acara The 6th Islamic Conference Ministry Of Health, pada Selasa-Kamis (5-7/12/2017).
Direktur Pemasaran Bio Farma M. Rahman Rustan mengatakan Bio Farma menyambut baik penetapan yang ditegaskan dalam resolusi OKI mengenai kemandirian produk dan penyediaan vaksin dan obat.
"Kami sudah mempersiapkan langkah kongkrit untuk mewujudkan pusat penelitian dan pengembangan," ujar Rahman.
Langkah tersebut diantaranya melalui pembentukan konsorsium untuk mendapatkan teknologi baru dari pemilik paten yang berasal dari Multi National Company (MNC).
"Nantinya, teknologi tersebut akan ditransfer ke negara-negara anggota," katanya.
Sebagai salah satu pembicara pada konferensi tersebut, Rahman menyampaikan presentasi mengenai kompleksitas proses pembuatan vaksin dan kualifikasi yang ketat pada pemilihan sumber daya manusia, fasilitas produksi yang sesuai dengan tata cara pembuatan obat yang baik dan terbaru (Current Good Manufacturing Practices (cGMP), laboratorium dan pengawasan mutu yang tervalidasi.
Selain itu, disampaikan juga laporan kegiatan dari Vaccine Manufacturer Group (VMG) negara-negara anggota OKI yang fokus pada kemandirian produksi dan penyedian vaksin.