Bisnis.com, BANDUNG- Sejalan dengan strategi bisnis logistik PT Pos Indonesia (Persero) atau Posindo telah meneken kerja sama di antaranya dengan Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi), PT Iforte Global Internet, dan PT Satriakarya Adiyudha.
Kerja sama tersebut mengagendakan sinergi bisnis Posindo dengan beberapa pihak. Selain itu, kerja sama juga meliputi pengembangan penggunaan cloud logistik dalam masa mendatang.
Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman mengungkapkan kerjasama dengan Posindo merupakan langkah pengusaha untuk memangkas ongkos logistik dan menjangkau daerah terjau. “Karena Pos Indonesia yang paling banyak mempunyai warehouse dan jaringannya luas di Indonesia, hal itu memudahkan kami sebagai pengusaha,” katanya di Bandung, Rabu (27/9/2017).
Di sisi lain, menurutnya, selain infrastruktur keras berupa armada dan pergudangan, pengusaha juga membutuhkan manajemen logistik yang lebih murah. “Karena itu, kami mengharapkan cloud logistik dapat direalisasi Pos Indonesia,” ungkapnya.
Director Corporate Affairs PT Iforte Global Internet Agung Sampurna mengungkapkan kerjasama dengan Pos Indonesia amat dibutuhkan untuk membangun infrastruktur di daerah. Sebab, katanya, untuk membangun jaringan telekomunikasi yang dikerjakan perusahaan, Iforte harus memanfaatkan pergudangan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
“Kami dapat memanfaatkan jaringan Pos Indonesia tersebut,” katanya.
Di sisi lain, dalam lima tahun mendatang Posindo menargetkan dapat menyediakan layanan cloud bagi aktivitas logistik di Indonesia. Komputasi awan atau akrab disebut cloud merupakan sebuah sistem digital yang memanfaatkan teknologi komputer terkoneksi, objek olahan teknologi komputer tersebut umumnya berupa data aktual yang bisa diakses melalui daring.
Direktur Utama Posindo Gilarsi W Setijono mengungkapkan langkah yang ditempuh perseroan merupakan jawaban bagi kebutuhan pebisnis di Indonesia. Menurutnya, cloud logistik milik Posindo akan mengubah metode atau pendekatan manajemen logistik yang selama ini diterapkan.
“Selama ini untuk logistik, pendekatannya menggunakan supply chain, jadi yang dipentingkan pasokan dan produksi, sedangkan pendekatan Pos Indonesia adalah demand chain, artinya kami dapat memetakan permintaan di tiap lokasi,” katanya