Bisnis.com, BANDUNG -- Data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dinilai bisa mempercepat proses pembangunan di segala bidang.
Hal itu, diungkapkan Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Dody Herlando usai mengikuti kegiatan Peringatan Hari Statistik Nasional 2017 di kantor BPS Jabar, Senin (25/9)
Menurut Dody, penggunaan data ini bisa bermakna berdasarkan fakta (evidence base), efisien, kemudian agar keputusan yang diambil bisa bersifat rasional sehingga sesuai dengan kenyataan.
"Supaya data ini bisa digunakan untuk mempercepat pembangunan di berbagai bidang," kata Dody Herlando.
Peringatan Hari Statistik Nasional 2017 ini ditujukan kepada semua stakeholder yang merupakan pengguna dan penyedia data statistik. Sebab, sistem statistik yang diatur oleh undang-undang tidak hanya tanggung jawab BPS, melainkan tanggung jawab semua pihak yang berkepentingan.
"Data itu tanggung jawab semua pihak. Kami menginginkan agar data ini diterima oleh masyarakat dengan baik," ujar Dody.
Dody mengungkapkan, dalam penyampaian data BPS Jabar memiliki mekanisme tersendiri. Namun, pada kegiatan yang lain masih banyak ditemukan ragam data yang bisa digunakan misalnya ketimpangan kemiskinan.
"Sebenarnya, ekonomi itu kan balas jasa faktor produksi yang dipengaruhi oleh kehadiran investor dari luar. Ada kepemilikan aset dan modal. Tentu yang memiliki faktor produksi itu memiliki suatu keuntungan,"
Dengan demikian, peran pemerintah bagaimana menggulirkan kebijakan dasar sangat penting bagi pembangunan masyarakatnya.
"Seperti subsidi bagi masyarakat yang belum beruntung secara ekonomi, skema penjaminan sosial. Ini juga suatu garapan pemerintah sebagai faktor penyeimbang atau keadilan untuk semua," ungkapnya.
Hal ini berpengaruh terhadap pembangunan, selain pencapaian ekonomi tapi bagaimana hasil tersebut bisa disalurkan melalui pendekatan kepada seluruh stakeholder. Bahkan, sekarang berkembang bagaimana wanita berpartisipasi dalam pembangunan, bagaimana penduduk perdesaan dengan alokasi dana desa.
"Itu kan sebenarnya membuktikan bagaimana masyarakat desa juga berperan tidak hanya sebagai penerima manfaat pembangunan tapi mendorong percepatan pembangunan. Kegiatan ini juga sebagai upaya agar Indonesia bangkit dan menyiapkan generasi berikutnya," pungkasnya.