Bisnis.com,BANDUNG--Masyarakat yang tinggal di kawasan elit Kota Bandung, tepatnya di Kelurahan Cipadung, Kecamatan Cibeunying Kaler memberikan sambutan positif atas taushiah yang dihadirkan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Hujan lebat yang turun sejak Rabu (20/9) sore tidak menyurutkan animo masyarakat wilayah tersebut untuk menghadiri kegiatan yang digelar oleh warga Nahdhiyyin itu. Kegiatan ini turut pula dihadiri oleh Habib Umar Assegaf.
"Disini dua kali hujan lebat tadi sore, malam sempat turun lagi tetapi masyarakat tetap antusias menyambut kedatangan Kang Dedi Mulyadi dan Ulama untuk mengisi acara pengajian," jelas Boby (34) salah seorang warga yang menjadi panitia acara.
Menurut keterangan Boby, warga Kota Bandung selama ini mengenal sosok Dedi Mulyadi sebagai bagian dari warga Nahdhiyin yang taat. Hal ini dibuktikan dengan pendampingan yang dilakukan kepada Dedi oleh Rais 'Aam PBNU Kiai Ma'ruf Amin dan Rais 'Aam Jam'iyyah Ahlu Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdhiyyah Habib Luthfi bin Yahya.
Alasan inilah yang menjadikan panitia kegiatan mengundang Dedi untuk berceramah di perumahan tempat Walikota Bandung Ridwan Kamil tinggal itu.
"Ini juga di depan panggung itu kan rumahnya Pak Ridwan Kamil, bebas saja ini mah kan bukan soal politik, ini pengajian, kegiatan keagamaan," jelas Boby.
Sebelumnya, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat ini secara langsung mengisi pengajian Peringatan Tahun Baru Islam 1439 Hijriyah.
Saat berceramah, pria yang mendapatkan "sorban karomah" dari Habib Umar Assegaf itu menunjuk warga yang hadir secara acak dan mengajaknya ke atas panggung.
Diatas panggung inilah, Mak Imik (52) dan Entis (72) diketahui tinggal di gubuk tanpa listrik yang berdiri di atas tanah kebun milik orang lain.
Sehari-hari, Mak Imik bekerja sebagai asisten rumah tangga, sementara Entis bekerja sebagai tukang parkir di sekitar Balai Kota Bandung.
Tak lama lagi, gubuk mereka diperbaiki dan dipasangi listrik. Mereka berdua juga diberi modal usaha oleh Dedi Mulyadi untuk memperbaiki penghidupan sehari-hari.
Langkah Dedi ini mendapatkan apresiasi dari Habib Umar Assegaf. Tokoh Ulama di Bandung Selatan tersebut mengatakan Dedi Mulyadi merupakan sosok yang mampu menggunakan hati sebagai instrumen merasakan penderitaan orang dia lihat meski baru pertama kali.
"Dia menggunakan hati untuk melihat penderitaan orang lain," singkatnya