Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyebut PSSI jangan terlalu kaku terkait aksi Bobotoh Persib yang membuat koreo save rohingya pada pertandingan Persib kontra Semen Padang beberapa waktu lalu. Akibatnya, Persib didenda Komdis PSSI Rp50 juta.
Pria yang kerap disapa Emil ini menerangkan, PSSI seharusnya bisa membedakan antara pesan politik dan kemanusiaan. "PSSI jangan terlalu kaku. Bedakan pesan politik dan pesan kemanusiaan," katanya di Pendopo Kota Bandung, Rabu (20/9).
Emil mengatakan, aksi Bobotoh merupakan pesan kemanusiaan yang disampaikan melalui cara tersendiri. Dia menilai bahwa aksi Bobotoh tersebut tidak sama sekali ada unsur politik di dalamnya.
"Kalau menafsirkan pesan kemanusiaan dengan pesan politik, saya kira tidak bijak. Tapi kalau pesan politik kan jelas terhadap keberpihakan sesuatu, misalnya, keberpihakan partai. Kalau ini mah jelas karena ada krisis kemanusiaan," katanya.
Ke depannya, Emil meminta kepada PSSI agar lebih bijak dalam menelaah sesuatu."Sehingga citra PSSI tidak menjadi buruk karena seolah-olah tidak punya rasa kemanusiaan," ujarnya.
Sementara itu, aksi koin untuk PSSI yang digelar Bobotoh telah mencapai target bahkan melebihi batas dari PSSI. Aksi yang dilakukan sejak lima hari lalu itu berhasil terkumpul Rp112 juta yang merupakan hasil patungan suporter Persib beserta elemenn lainnya.
Dana sebesar Rp112 juta itu dengan rincian Rp50 juta berupa uang koin dan Rp62 juta dan dari sumbangan melalui situs www.sharinghappines.org.
"Yang datang ke sini (menggalang dana) ada juga dari pejabat seperti anggota dewan, pengusaha, wakil wali Kota Bandung juga ke sini. Ada yang berbentuk koin ada yang berbentuk uang kertas," kata Ketua Viking Persib Club, Heru Joko dikutip Antara.
Dari hasil sumbangan tersebut, Viking akan berkoordinasi dengan PT Persib Bandung Bermartabat untuk penyerahan uang koin hasil sumbangan demi membayar denda yang dijatuhkan PSSI.