Bisnis.com, BANDUNG -- Bahaya stres bisa berdampak pada kondisi tubuh. Stres yang timbul akan memengaruhi kondisi fisik sebab gangguan mental akibat tekanan luar dan dalam adalah cara alami tubuh merespons hal tersebut.
Ketika mendeteksi ancaman, misalnya, otak merilis adrenalin dan kortisol yang meningkatkan kewaspadaan, denyut jantung, dan aliran darah ke otot.
Nah, dilansir Business Insider berikut sejumlah dampak langsung stres bagi tubuh, menurut pakar kesehatan Cindy Geyer dan Joel Kahn dari True Health Initiative.
Kualitas tidur terganggu
Studi menganalisis sejumlah wanita paruh baya selama sembilan tahun periode. Hasilnya, peserta yang tingkat stresnya cukup tinggi memiliki kualitas tidur lebih rendah daripada yang tidak stres, sekaligus lebih mudah terserang insomnia.
Konsumsi makanan tidak sehat
Stres dapat mengacaukan hormon leptin dan ghrelin dalam tubuh yang mengatur selera makan seseorang. Maka orang yang kehilangan selera makan saat stres memilih asupan makanan kurang sehat yang penuh kalori dan lemak.
Berdampak pada janin
Hal ini berlaku pada ibu hamil, di mana hormon stresnya dapat memengaruhi pertumbuhan calon bayi dalam perut. Lebih spesifik, para pakar telah mengaitkan stres selama kehamilan dengan risiko bayi terlahir autis, lebih mudah depresi, ADHD, skizofrenia, hingga penurunan kemampuan kognitif.
Masalah kulit
Stres dapat memperburuk masalah kulit, ditandai dengan masa sembuh lebih lama saat terluka, sampai munculnya jerawat, psoriasis, rosacea, alopecia, dan eksim.
Berbagai studi telah mengungkap hubungan antara otak dan kulit sehingga tidak mengherankan apabila stres berdampak negatif pada organ terbesar pada tubuh ini.
Mudah sakit
Stres tidak baik bagi jantung yang kerap berdebar lebih kencang, selain membuat pengidapnya lebih mudah sakit seperti terserang flu dan infeksi.
Gangguan mental ini juga memicu efek langsung pada sistem pencernaan karena otak dan usus dipengaruhi oleh banyak hormon yang sama.