Bisnis.com, BANDUNG -- Penyakit campak dan rubella atau CRS (Congenital Rubella Syndrome) masih rawan di Kota Bandung. Menurut catatan di Dinas Kesehatan Kota Bandung, pada 2016 terdapat 68 kasus penyakit campak dan 37 kasus penyakit rubella.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita mengatakan, penyakit campak dan rubela atau CRS adalah suatu infeksi menular melalui saluran nafas yg disebabkan oleh virus.
"Meskipun campak dan rubela tidak terlalu berbeda, keduanya mudah menular dengan hanya bersin atau batuk melalui udara sehingga membuat penyakit ini tergolong penyakit yang mudah menular," katanya di Balai Kota Bandung, Kamis (27/7).
Rita menambahkan, secara nasional, dari data yang diketahuinya diperkirakan pada tahun 2010 hingga 2015 terdapat 23.164 kasus campak dan 30.463 kasus rubella di Indonesia. Sedangkan pada saat ini, penyebaran campak dan rubella di Indonesia dilaporkan lebih dari 11.000 kasus.
"Sedangkan di Bandung, terdapat 78 kasus campak pada tahun 2015. Dan terdapat 68 kasus penyakit rubella pada tahun 2015. Keduanya sudah melalui konfirmasi di laboratorium," kata Rita.
Untuk itu, kata Rita, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung pada Bulan Agustus dan September mendatang akan melakukan Kampanye Imunisasi Vaksin MR pada anak usia 9 Bulan hingga dibawah 15 Tahun.
Rita mengatakan, untuk kegiatan vaksinasi ini sudah teralokasi 156 orang dokter, 347 perawat, 376 bidan, 585 tenaga kesehatan lainnya dan akan ada supervisi sebanyak 278 orang.
Dia juga menyatakan, pihaknya akan melibatkan kader kesehatan untuk menjemput sasaran yang sulit menjangkau tempat imunisasi yaitu sebanyak 11.396 orang. Sedangkan untuk tempat pelaksanaan disiapkan 652 PAUD, 649 TK, 378 SD, 279 SMP dengan total lokasi pelaksaan bulan Agustus 2017 sebanyak 2.290 titik.
Rita juga menambahkan, sasaran imunisasi campak dan rubella adalah target minimumnya 95% dapat terakomodir dengan harapan Kota Bandung akan terbebas serta tidak ada lagi kasus penderita campak dan rubella di kemudian hari.
"Yang imunisasi ada nantinya diperkirakan 572.945 ribu orang se-Kota Bandung dan untuk kegiatannya memang sudah kami koordinasikan dengan puskesmas serta sekolah-sekolah serta sudah dijadwal sehingga saat ini sekolah-sekolah sudah memiliki jadwal pelaksanaan dan sudab siap, " jelasnya.