Bisnis.com, BANDUNG -- Pelaku pengeroyokan almarhum Ricko Andrean Maulana (22) akan diusut tuntas pihak kepolisian. Setelah mengalami kritis selama lima hari, Ricko dinyatakan meninggal pada pukul 10.30 Wib di Rumah Sakit Santo Yusuf pada Kamis (27/7).
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, pihaknya akan mengusut tuntas pelaku keroyokan dengan mencari bukti-bukti yang didapatkan dari lokasi kejadian yakni di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
"Sudah olah TKP dan dapat beberapa bukti-bukti. Setelah pemakaman kita akan bekerja secara cepat untuk identifikasi siapa pelakunya," kata Kombes Pol Hendro Pandowo usai melayat almarhum, Kamis (27/7).
Hendro mengatakan, sudah ada beberapa petunjuk dari olah TKP tersebut. Para saksi pun sudah dimintai keterangan. "Ada pemeriksaan beberapa saksi karena almarhum ini ke GBLA tidak sendirian. Ada rekannya yang bersama dia. Akan dibuat berita acara semoga kita dapat menemukan beberapa hal petunjuk untuk pengungkapan identitas pelaku," katanya.
Menurut Hendro, saksi yang diperiksa tersebut berjumlah lima orang. Lima orang itu, kata dia, termasuk penonton di GBLA, kepolisian dan sekuriti. " Mohon doanya, semoga pelaku cepat tertangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum," ucap Hendro.
Menurut dugaan Hendro, Ricko dikeroyok lantaran berupaya untuk melindungi seseorang yang diduga The Jak Mania. Mirisnya, Ricko dituding bagian dari The Jak Mania hingga akhirnya dikeroyok. "Kalau lihat dari kronologi, Ricko ini sedang menolong seseorang tapi malah dikeroyok massa. Padahal niatnya sangat baik. Tapi dia gak pakai identitas Bobotoh," jelasnya.
Hendro berharap, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan pelakunya segera tertangkap. "Semoga ini kejadian terakhir dan tidak akan terulang lagi. Saya sudah memerintahkan anggota saya untuk melakukan pengecekan TKP. TKP nya sendiri berada di pintu S stadion GBLA," katanya.
Dia pun mengaku bahwa pengamanan setiap Persib bertanding sudah maksimal. Namun evaluasi akan tetap dilakukan agar tidak terjadi lagi hal yang serupa. "Pengamanan sebenarnya sudah dilakukan secara maksimal. Tapi kita butuh bantuan dari segala pihak yang terlibat di dalam suatu pertandingan. Mulai dari pemain, manajemen sampai Bobotoh,"
"Di tribun sudah ditambah 15 organisasi,di pintu masuk 24 orang, disekat-sekat tribun juga ada 15 orang dari Brimob," tambahnya.