Bisnis.com, BANDUNG -- Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi soal 'berangnya' Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat terkait calon pasangannya di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 mendatang.
Pria yang akrab disapa Emil itu membantah dirinya meminta dipasangkan dengan kader Golkar, Daniel Muttaqien Syafiudin. Hal itulah yang dianggap DPD Partai Golkar Jabar sebagai ungkapan tidak menghargai urusan rumah tangga partai tersebut.
"Saya sudah bilang itu teh aspirasi masyarakat Pantura bukan saya yang menawarkan diri, yang betul itu," kata Emil menanggapi hal tersebut, di Balai Kota Bandung, Rabu (26/7).
Emil melanjutkan, nama Daniel yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI muncul karena aspirasi warga Indramayu saat dirinya melakukan kunjungan untuk bertemu sejumlah nelayan dan ulama di Indramayu.
"Saya datangi masyarakat Pantura dan mereka minta kalau bisa berpasangan dengan tokoh Pantura. Terus saya tanya, siapa tokohnya? Nah keluar nama itu yaitu Daniel," katanya.
Emil pun meminta agar hal ini tidak dibesar-besarkan. Dia memahami mekanisme internal Partai Golkar yang diketahui telah mengusung Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
Sebelumnya, DPD Partai Golkar Jabar melalui Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Jawa Barat MQ Iswara , dalam keterangan resminya mengatakan, tidak sepantasnya Emil melontarkan pernyataan demikian.
"Tidak salah. Tetapi juga tidak elok, harusnya dia menghargai urusan rumah tangga partai kami. Secara internal, kami juga sudah ada keputusan, ada baiknya silakan pikirkan partai masing-masing, dan hormati keputusan partai lain," kata Iswara.