Bisnis.com, BANDUNG -- Rico Adrian (22), korban pengeroyokan oleh oknum Bobotoh saat pertandingan Persib vs Persija pada Sabtu lalu di Gelora Bandung Lautan Api masih dalam perawatan intensif di rumah sakit Santo Yusuf.
Rico dipukuli lantaran dituding sebagai The Jakmania. Atas kondisi tersebut, manajer Persib Umuh Muchtar dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun menjenguknya pada tadi siang.
"Saya sangat terkejut dan kaget bisa separah ini. Saya menyayangkan mengapa bisa seperti ini. Padahal sama-sama Bobotoh tapi mengapa bisa terjadi," kata Umuh usai menjenguk Rico, Senin.
Umuh mengatakan, dirinya sangat menyesali terhadap perlakuan oknum Bobotoh yang memukuli Rico. Seharusnya, kata Umuh, Bobotoh saling mengingatkan agar tidak terjadi kekerasan.
"Meskipun beda jalur, tapi kan tetap mendukung Persib. Padahal dia Bobotoh dan orang Bandung. Saya tidak suka bila seperti ini. Harusnya bertanggung jawab semua," kata Umuh.
Umuh menambahkan, pihaknya siap membantu biaya perawatan Rico sampai dirinya dinyatakan sembuh. Namun, Umuh menyatakan bahwa pelaku pengeroyokan tak diusut.
"Ya sudahlah jangan diperkarakan dan tidak dicari yang mukulinnya. Selesai saja lah," ucapnya.
Senada dengan Umuh, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun menyesalkan dan prihatin atas kejadian yang menimpa Korban. Dia menilai kejadian tersebut akibat pelampiasan emosi yang keliru.
"Luka-lukanya cukup parah. Dari Kepala sampai kaki. Saya prihatin dan kesal karena ini pelampiasan emosi yang tidak pada tempatnya, dan berlebihan," katanya.
Pria yang biasa disapa Emil itu pun kemudian berharap kepada pelaku untuk bertanggung jawab secara moril serta meminta maaf kepada Rico.
"Saya berharap mereka yang melakukan, gentle meminta maaf kepada Rico. Dan jangan pernah mengulangi lagi baik kepada suporter dan yang lain karena melanggar kemanusian" jelasnya.
Emil kemudian mengimbau kepada panitia pelaksana untuk terus meningkatkan pengawasan dan pengamanan. Tidak hanya di luar lapangan atau di dalam lapangan tapi plotting keamanan di tengah-tengah kerumunan penonton.
"Jadi pelajaran untuk kita bersama dan panpel untuk tidak underustimate terhadap keamanan. Evaluasinya harus ada keamanan pagar betis di antara penonton" pungkasnya.