Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung ingin agar perusahaan-perusahaan daerah memiliki identitas dan integritas dalam menjalankan roda institusi, termasuk PD Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Bandung.
Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, PD BPR Kota Bandung sebagai bank milik daerah harus fokus memberikan kredit untuk masyarakat menengah ke bawah. Kredit Mikro ini, kata dia, pangsa pasar yang seringkali tidak banyak tersentuh oleh lembaga-lembaga keuangan formal lainnya.
Dia mengatakan, di Kota Bandung ada masyarakat menengah ke atas yang bisa menangkap peluang bisnis. Tapi, ada juga warga menengah ke bawah yang masih bingung cara memenangkan pasar di kota yang pertumbuhan ekonominya 7,8% ini.
"PD BPR inilah yang seharusnya berperan untuk membantu warga yang bingung itu,” kata pria yang biasa disapa Emil ini di Kantor PD. BPR Kota Bandung, Selasa (11/7).
Pemberian kredit kepada masyarakat menengah ke bawah bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi mereka. Kelak, diharapkan akan lebih banyak warga yang naik tingkat kesejahteraannya melalui pinjaman dana tanpa agunan dari PD. BPR melalui Kredit Melati.
“Nasehat saya, fokuslah pada menengah bawah, pemeberian mikro kredit,” kata Emil.
Selain pemberian kredit, Emil berharap PB BPR juga melakukan pendampingan terhadap bisnis para nasabah. Agar nantinya, bisnis yang semula kecil bisa tumbuh dan menyejahterakan warga lainnya.
Lantas dia pun mendorong PD BPR untuk menjalankan mobile marketing dengan mendatangi warga untuk menawarkan program Kredit Melati. Tujuannya, kata dia, agar PD BPR bisa menggantikan posisi rentenir yang selalu memberikan kemudahan pinjaman tapi mencekik rakyat kecil dengan bunga yang berlipat-lipat.
“Kita selamatkan mereka dari jeratan rentenir dengan pola marketing yang sama tapi dengan sistem yang sama sekali tidak memberatkan,” katanya.