Bisnis.com, BANDUNG -- Kota Bandung akan ditinggalkan para pemimpinnya pada saat memasuki perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun 2018 mendatang.
Patut diketahui, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan mengikuti kontestasi di Pemilihan Gubernur Jawa Barat, sementara Wakil Wali Kota Oded M. Danial akan ikut Pemilihan Wali Kota beserta Sekretaris Kota Bandung Yossi Irianto.
Lantas, siapa yang akan memimpin Kota Bandung bila ketiganya cuti untuk memasuki tahap Pilkada?
"Sesuai mekanismenya, sistem demokrasi di Indonesia sudah punya alat kendali terhadap situasi seperti ini. Maka bila ketiganya cuti apalagi cuti Pilkada, biasanya pejabat di Provinsi yang akan jadi pelaksana tugas (Plt) wali kota," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Selasa (11/7).
Hal itu pun berlaku bagi Wakil Wali Kota dan Sekretaris Kota Bandung, sesuai mekanismenya maka keduanya akan digantikan sementara oleh pejabat senior dari Provinsi.
"Seperti yang terjadi di Jakarta, pada saat Pak Ahok dan Pak Djarot dua-duanya cuti, maka yang menjadi Plt adalah pejabat yang di atasnya yaitu Kementerian Dalam Negeri. Maka yang jadi Plt di Jakarta saat itu Dirjen Otonomi Daerah," kata dia.
Pria yang biasa disapa Emil itu menambahkan, saat kursi kepemimpinan di Bandung kosong, maka kursi ketiganya akan diisi oleh pejabat senior Provinsi seperti yang terjadi di Jakarta waktu itu.
Ketika ditanya terkait kekhawatiran yang akan terjadi terhadap pembangunan Kota Bandung bila ditinggalkan cuti, Emil pun menampiknya.
"Cuti politik kan di bulan Februari hingga Juni. Dalam kegiatan pembangunan, bulan tersebut merupakan bulan yang memasuki tahap lelang," ujarnya.
Dengan demikian, Emil menganggap bahwa hal tersebut tak akan berpengaruh terhadap proyek pembangunan yang sedang digarapnya.
"Karena biasanya tidak banyak kegiatan pembangunan yang masif pada semester pertama. Biasanya di semester kedua terjadi pembangunan yang masif. Jadi dengan timing itu seharusnya tidak masalah. Jangan khawatir," ucapnya.