Bisnis.com, BANDUNG -- Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengklaim harga bahan pokok hingga H+3 Lebaran masih stabil.
Hal tersebut diungkapkan Enggar setelah meninjau beberapa pasar termasuk Pasar Cihapit dan Pasar Sarijadi Kota Bandung pada Rabu (28/6) pagi tadi.
"Mengenai kondisi yang biasanya (naik) pada H+1, H+2 dan H+3 di tengah kondisi belum buka semua, lonjakannya biasanya tinggi sekali dan ternyata ini juga tidak terlalu tinggi dan masih tetap terjaga. Jauh di bawah dengan kondisi tidak normal di tahun-tahun sebelumnya," kata Enggar.
Namun, meski kondisi harga sejumlah bahan pokok (bapok) stabil dan terkendali. Ada satu komoditas yang mengalami kenaikan bahkan sejak H-7 Lebaran yakni telur dan daging ayam. Kendati demikian, Mendag masih mewajarkan kenaikan tersebut sebab keuntungan yang didapat peternak hanya sedikit.
"Karena harganya terlalu rendah. Itu telor Rp18.000/kg di pasar. Sedangkan saya mengeluarkan Permendag Rp18.000 itu pengambilan di peternak, angka itu mereka baru bisa mendapatkan keuntungan sedikit. Kalau Rp18.000 di jual di pasar artinya di peternak itu hanya Rp15.000-an. Dan mereka menjual dengan rugi, menjual dengan terpaksa," ujarnya.
"Demikian juga dengan ayam, jadi ayam itu sebenarnya merecover ada kenaikan sedikit ada sedikit keuntungan. Jadi kalau di sebut Rp35.000-40.000 per ayam itu rata-rata 1,3 - 1/2, bila dihitung perkilonya itu pun masih rendah," jelasnya.
Enggar pun mengapresiasi para pedagang yang berjualan untuk tak menaikan harga dengan seenaknya walaupun sejumlah pedagang masih libur berjualan dalam rangka libur Lebara .
"Jadi saya berterima kasih kepada para pedagang, yang tidak menaikkan harga seeenaknya walaupun yang buka baru sedikit. Itu juga menjadi suatu kesadaran yang sudah mulai timbul dari pedagang besar dan pedagang kecil di pasar tradisional," ungkapnya.
"Dan peran dari dinas perdagangan, Satgas Pangan yang mampu juga membantu kerja sama dengan kita semua untuk pengendalian harga sampai dengan hari ini, semua bisa terkendali dan ibu-ibu bisa tersenyum bahagia, tidak terbebani oleh pengeluaran yang tidak perlu oleh sekelompok orang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
2 hari yang lalu