Bisnis.com, BANDUNG -- Senyawa yang ditemukan pada kulit anggur dan bijinya ternyata dapat membunuh sel kanker usus besar. Selain itu manfaat anggur dapat menjadi perawatan untuk membantu mencegah kondisi tersebut, kata periset baru-baru ini.
"Kombinasi resveratrol (sebagian besar ditemukan pada kulit anggur) dan ekstrak biji anggur sangat efektif untuk membunuh sel kanker usus besar," kata Jairam KP Vanamala, Associate Professor Ilmu Pangan di Pennsylvania State University di AS seperti dilansir Boldsky.
"Dan yang kami pelajari adalah kombinasi dari senyawa ini tidak beracun untuk sel sehat," kata Vanamala, yang juga anggota fakultas di Penn State Hershey Cancer Institute.
Temuan tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal BMC Complementary and Alternative Medicine, dapat membuka jalan bagi pengujian klinis senyawa pada kanker usus manusia, yang merupakan kanker kedua yang paling umum menyerang pada wanita dan yang ketiga pada pria.
Jika berhasil, senyawa tersebut kemudian dapat digunakan dalam pil untuk membantu mencegah kanker usus besar dan mengurangi kekambuhan penyakit pada penderita kanker usus besar.
Para peneliti menemukan bahwa senyawa anggur dapat membunuh sel induk kanker usus, baik dalam cawan petri maupun pada tikus. "Kami sangat tertarik untuk menargetkan sel induk karena, menurut teori sel batang kanker, tumor kanker digerakkan oleh sel induk kanker," kata Vanamala.
Untuk penelitian hewan, para peneliti memisahkan 52 tikus dengan tumor kanker usus besar menjadi tiga kelompok, termasuk kelompok kontrol dan kelompok yang diberi makan senyawa anggur atau sulindac, obat anti-inflamasi, yang dipilih karena penelitian sebelumnya menunjukkan secara signifikan. Mengurangi jumlah tumor pada manusia.
Kejadian tumor ditekan pada tikus yang mengkonsumsi senyawa anggur sendiri sebesar 50 persen, serupa dengan tingkat pada kelompok yang mengkonsumsi makanan dengan sulindac.
Bila dikonsumsi secara terpisah dalam dosis rendah, ekstrak resveratrol dan ekstrak biji anggur tidak efektif melawan penekanan sel induk kanker saat digabungkan bersamaan, menurut para peneliti.
Jika berhasil dalam uji coba manusia, senyawa tersebut dapat dikonsumsi dalam dosis rendah dengan menggunakan suplemen yang tersedia saat ini untuk ekstrak biji anggur dan resveratrol, yang juga ditemukan dalam anggur, menurut para periset.