Bisnis.com, JAKARTA -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau biasa disapa Emil mempresentasikan keseimbangan mengenai kondisi lingkungan Kota Bandung dalam rangka penilaian adipura 2017 di depan Dewan Penilai Adipura (DPA) dan Pakar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (7/6).
Dalam kesempatan tersebut Emil memaparkan program-program yang menjadi unggulan Kota Bandung yang secara langsung dirasakan oleh masyarakat dan berdampak positif bagi kelangsungan hidup masyarakat di Kota Bandung.
Dia mengatakan, di Kota Bandung memiliki konsep tematik, di mana banyak dibangun taman-taman untuk masyarakat dan fasilitas publik lainnya untuk kenyamanan masyarakat luas.
"Di Kota Bandung, kita bangun banyak taman tematik, karena dulu banyak prang tua yang mengeluhkan biaya mahal untuk mengajak anaknya main tiap weekend, sekarang setelah dibangun taman tematik mereka tidak usah mengeluarkan biaya banyak untuk membahagiakan anaknya. Cukup dengan ongkos saja ke lokasi taman. Mereka bisa menghabiskan waktu weekend dengan menyenangkan," ujarnya.
Menurutnya, program-program yang berhubungan dengan lingkungan sudah banyak yang dilaksanakan di Kota Bandung di antaranya seperti Gerakan Pungut Sampah (GPS), hukuman sosial untuk orang yang membuang sampah sembarangan, biodigester dan masih banyak program lainnya yang berdampak signifikan dengan pengurangan volume sampah di Kota Bandung.
"Tidak hanya itu, program-program pengontrolan lingkungan sudah kita jalankan, seperti GPS, sekarang masyarakat tidak saling tuduh ketika melihat sampah disekitarnya, namun langsung dibuangkan ke tempat sampah," ujarnya.
"sekarang para pemimpin di kewilayahan seperti camat dan lurah harus turun tangan bukan tunjuk tangan, sehingga masyatakat meniru apa yang dilakukan pemimpinnya. Dan banyak program lainnya yang membuat volume sampah di Kota Bandung semakin menurun," lanjutnya.
Emil menyebut dari semua program yang sudah berjalan dan dirasakan masyarakat Kota Bandung berdampak kepada tingkat kebahagiaan masyarakatnya. Semua itu menjadi tujuan Pemerintah Kota Bandung dalam melayani publik secara baik.
"Sekarang lebih dari 80% masyarakat Kota Bandung bangga menjadi bagian dari kota Bandung. Kami memiliki konsep, negara yang mendatangi masyarakat bukan masyarakat yang mendatangi negara. Semua itu mempermudah masyarakat dalam mendapatkan haknya di Kota Bandung," ucapnya.
Dengan demikian, dia berharap semua program yang sudah berjalan sampai saat ini akan mensejahterakan masyarakat Kota Bandung. Jadi tidak ada lagi masyarakat yang terkucilkan dan dibeda-bedakan.
"Saya berharap semua program ini akan terus berjalan dengan baik, hanya di Kota Bandung ada dinas yang mengurusi lansianya. Jadi lansia di Kota Bandung akan terus bahagia di masa tuanya."
"Masyarakat kecil akan mendapatkan haknya, akan mendapatkan pelayanan maksimal baik pendidikan, kesehatan dan lainnya. Sehingga tidak ada perbedaan dari semuanya," pungkasnya.