Bisnis.com, JAKARTA - Firma bidang kehumasan dan komunikasi strategis global Burson-Marsteller kembali merilis hasil studi bertajuk Twiplomacy Study 2017 yang kali ini memfokuskan studinya pada platform Twitter.
Berdasarkan hasil studi itu, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berhasil menjadi salah satu tokoh dunia yang dinilai memiliki pengaruh cukup besar di media sosial dengan sebanyak 7,4 juta pengikut di Twitter.
Tidak hanya Presiden Jokowi, studi tersebut juga mencatat akun Twitter resmi Kantor Staf Presiden Republik Indonesia sebagai salah satu yang aktif menciptakan Moments, yaitu fitur yang telah diperkenalkan pada 2016 berbentuk kumpulan kisah yang menampilkan peristiwa terpopuler di Twitter.
Sementara itu, Paus Fransiskus (@pontifex) kini merupakan pemimpin dunia dengan pengikut terbanyak di Twitter atau sebanyak 33,7 juta pengikut. Isi twit Sri Paus biasanya berisi ucapan bijak atau doa dalam berbagai bahasa seperti Arab, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Latin, Polandia, Portugis dan Spanyol.
Kemudian, posisi ke dua ditempati oleh akun Twitter Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, (@realDonaldTrump) yang memiliki sebanyak 30,1 juta pengikut atau tumbuh tiga kali lipat sejak pemilihan presiden AS pada 2016. Berdasarkan studi, Twitter masih menjadi jejaring sosial pilihan pemerintahan dan para menteri luar negeri, bila dilihat dari jumlah institusi pemerintahan yang ada di platform tersebut.
Tim riset Burson-Marsteller mengidentifikasi ada sebanyak 856 akun Twitter yang dikelola kepala negara dan pemerintahan, serta menteri luar negeri di 178 negara, yang semuanya mewakili sebanyak 92% negara-negara anggota PBB dengan cakupan jangkuan mencapai 356 juta pengikut.
Hingga 22 Mei 2017, para pemimpin dunia telah mengirimkan total 5.204.579 twit sejak akun mereka masing-masing dibuat. Lembaga-lembaga pemerintahan di Amerika Latin merupakan yang paling aktif di Twitter. Seperti Pemerintah Meksiko (@GobMx) merupakan yang terbanyak melakukan cuitan dengan rata-rata 123 twit per hari.