Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau biasa disapa Emil menyatakan masih adanya 38 proyek yang masih berjalan di tempat akibat dari lambannya proses lelang yang menjadi tanggung jawab dinas.
Proyek-proyek tersebut di antaranya proyek PU, apartemen dan danau retensi. Emil menjelaskan, meski proyek tersebut dalam tahap pengerjaan namun dalam kacamata pihaknya masih terlalu lama.
"Semua itu dikerjakan tapi dalam kacamata kami masih terlalu lama prosesnya," kata Emil usai rapat evaluasi rencana anggaran tahun 2018 dengan Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) di Balai Kota Bandung, Senin (29/5).
Akibat dari lambannya proses tersebut, kata Emil, Kejaksaan Negeri (Kejari) yang merupakan bagian dari TP4D memanggil dan menegur seluruh SKPD terkait guna menyelesaikan tugasnya.
"Maka dipanggil tadi oleh Kejaksaan dan ditegur karena sudah mau bulan Juni. Sehingga jangan ada alasan di akhir tahun tidak selesai lagi. Karena sanksinya nanti bisa mutasi kedinasan jabatannya dan sanksi TKD (tunjangan kinerja dinamis) juga," katanya.
Emil mengungkapkan, seharusnya segala macam proses lelang dan peletakan batu pertama proyek-proyek tersebut bisa selesai pada bulan Maret 2017. Sebab pada bulan September proyek tersebut telah selesai pembangunannya.
"Kan komitmennya Maret. Jadi arahan dari saya lelang bisa dilakukan setahun sebelumnya, tapi pelaksanaannya nunggu prosedur APBD gubernur. Ini APBD gubernur dulu, baru dimulai prosesnya (lelang) itu yang menjadi lama," ungkapnya.
Emil menjelaskan ke 38 proyek itu sebagian merupakan janji-janji politiknya bersama Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial ketika menjabat orang nomor satu di Kota Bandung.
Tahun 2018 merupakan tahun terkahir saya bersama Mang Oded sehingga ingin menghadiahi warga Bandung. Perbaikan yang maksimal sesuai janji politik," katanya.
Dia pun ingin proyek yang masih jalan di tempat tersebut dapat terealisasi sebelum dirinya lengser dari jabatannya.
"Pasar tidak hanya Sarijadi kan janjinya lebih dari lima yang akan perbaiki. LRT tetap berupaya bulan Juli (groundbreaking). Kemudian flyover-flyover, kombinasi (Kementerian PUPR) itu kita kejar. Akhir 2018 tidak banyak PR-PR (pekerjaan rumah) mendasar," katanya.