Bisnis.com BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan sosialiasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2017, di Balai Kota Bandung, Jumat (26/5).
Sosialisasi dilakukan kepada para kepala sekolah, camat dan lurah Se-Kota Bandung. Hal ini dilakukan karena proses PPDB turut melibatkan apartur kewilayah.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau Emil mengatakan pemerintah harus menjadikan sistem PPDB yang terbaik. Dia menuturkan pihaknya akan menjamin pendidikan warganya yang tidak mampu.
Pada tahun ini kuota untuk kriteria Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) disediakan 20 persen. Angka ini dipastikan tidak akan berubah.
"Saya titipkan agar dikomunikasikan kepada Disdik dan sekolah swasta, jangan sampai karena ketidaktahuannya atau sedikit miskom (Miss Communication) anak yang akan mendaftar tidak tahu apa apa, jadi kasihan negeri ga dapat, swasta juga," katanya.
Emil pun meminta kepada Ombudsman agar masuk ke dalam sistem pengawasan ini dari awal. Supaya bisa memberikan masukan.
Dia berharap tidak boleh ada sistem yang jebol sehingga menimbulkan buruk sangka. Kemudian kepada para orang tua harus memahami rute-rute pilihan sekolah.
Kepala Dinas Penidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana mengatakan, sosialisasi ini diharapkan bisa dipahami oleh seluruh dinas terkait dan unsur kewilayahan.
"Karena PPDB ini begitu penting peranannya untuk calon murid dan orang tua agar mereka bisa masuk sekolah yang sesuai dan yang diinginkannya,"tutur Elih.
Senada dengan Emil, Elih menambahkan bahwa untuk tahun ini pihaknya terus melakukan evaluasi salah satunya mencegah adanya kecurangan bagi siswa yang berprestasi. Dulu, kata Elih, penipuan sertifikat berprestasi sering terjadi.
"Maka sekarang ditambah lagi dengan ada tes praktek dari guru dan pastinya yang berkompeten," kata Elih.
Evaluasi kedua adalah fasilitas bagi yang rawan melanjutkan. "Kalau dulu mengatur pilihan satu, pilihan dua, siswa yang masuk negeri sekarang kita beri ruang kepada pilihan swasta," ujarnya.
"Nah sekarang kita urus, kita suruh milih ke sekolah terdekat. Karena swasta pun akan diberikan subsidi jadi untuk sekolah swasta tidak ada alasan untuk tidak menerima siswa miskin," tambahnya.