Bisnis.com, BANDUNG -- Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia berkunjung ke Rumah Dinas Pendopo Kota Bandung pada Rabu (24/5) kemarin. Dalam lawatannya tersebut, Raja dan Ratu disambut langsung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil atau biasa disapa Emil mengatakan, Raja dan Ratu terlihat sangat bahagia dan terkesan saat bertemu masyarakat Kota Bandung.
Bahkan Raja Gustaf sempat menaiki panggung yang disiapkan di Alun-alun Bandung guna melihat antusiasme warga Kota Kembang.
Namun sebelumnya Raja Gustaf bertanya kepada Emil, apakah warga yang datang mengerti Bahasa Inggris?, "Beliau menanyakan 'apakah mereka mengerti Bahasa Inggris?' Iya yang mulia orang Bandung mah hebat-hebat. Kemudian Raja menyapa diiringi lagu Halo-halo Bandung," Jawab Emil di ITB, Rabu kemarin.
Saat di panggung, Raja menyapa dan tersenyum kepada warga yang datang dan mengatakan bahwa dirinya sangat senang.
"Saya merasa senang melihat begitu banyak orang di sini dan tentu saya merasa bahagia berada di sini untuk kalian," kata Gustaf dengan Bahasa Inggris.
Setelah dari Alun-alun, rombongan berjalan kaki menuju tempat yang paling bersejarah di Kota Bandung yakni Museum Konferensi Asia-Afrika. Emil pun bercerita mengenai peristiwa KAA yang mampu menginspirasi bangsa lain untuk merdeka.
"Senang melewati Jalan Asia Afrika. Saya ceritakan tentang bersejarahnya Kota Bandung bagi Asia-Afrika. Kemudian berfoto di dalam. Saya kira kunjungan di Bandung ini paling banyak dimensi sosialnya dari pada seremoni," kata Emil.
Selain itu, kata Emil, Ratu Silvia sangat antusias melihat penampilan angklung. Bagi rakyat Swedia, peralatan dari bambu hanya digunakan pada zaman dahulu.
"Yang antentif justru ratunya. Dia senang dan kaget lihat angklung dan saya bilang budaya bambu ini dari zaman dulu. Kebetulan ada impresi angklung akan diundang ke Swedia bulan Juli sehingga pertukaran budaya ini jadi luar biasa," ucapnya.
Saat ditanya tentang mengapa memilih Kota Bandung, Emil memaparkan karena pemerintah kota rajin melakukan diplomasi ke berbagai negara melalui beragam saluran.
"Ini contoh kalau kita rajin menyapa secara diplomatis kepada luar negeri Insya Allah hadir kerjasama-kerjasama baru," ungkapnya.