Bisnis.com, BANDUNG -- Seorang pendaki menyatakan bahwa lokasi terkenal di Puncak Everest bernama Hillary Step, telah roboh.
Dilansir Daily Mail, lingkaran berbatu di dekat puncak tersebut diperkirakan telah hancur akibat gempa dahsyat Nepal pada 2015.
Ada desas-desus dari ekspedisi sebelumnya bahwa lokasi pendakian yang mendekati vertikal itu telah hancur, namun kondisi bersalju membuat hal itu sulit untuk dikonfirmasi.
Pendaki gunung asal Inggris Tim Mosedale mengatakan, penghalang berbatu yang tangguh itu kini telah diganti dengan daerah rawan dan reruntuhan yang berpotensi menimbulkan bahaya.
Dia menuliskannya di Facebook setelah mencapai puncak tersebut pekan lalu. “Ini resmi. Hillary Step tidak ada lagi."
Foto yang diposkannya secara daring menunjukkan bagaimana lokasi itu telah berubah secara dramatis dibandingkan dengan gambar yang diambil beberapa tahun yang lalu.
Hillary Step itu berada di ketinggian 28.800 kaki di punggung gunung bagian tenggara, dan dianggap sebagai tantangan besar terakhir sebelum ke lokasi puncak 29.000 kaki.
Lokasi yang dinukil dari nama Sir Edmund Hillary, yang merupakan orang pertama mendakinya pada tahun 1953 itu sering kali dipaksa untuk menunggu mendaki lokasi itu satu per satu dengan bantuan tali.
Dengan robohnya Hillary Step, maka bisa menciptakan hambatan yang lebih besar karena jalur ini diperkirakan akan semakin sulit dinavigasi.
Pendaki gunung mungkin harus menunggu dalam waktu lama dalam suhu dingin yang mematikan di suatu tempat yang tinggi sementara yang lain mencoba untuk menemukan jalur lain untuk naik.