Bisnis.com, BANDUNG -- Kota Bandung kembali mengelar Crafashtival untuk yang ketiga kalinya. Kali ini, acara dilangsungkan di Cikapundung River Spot, Jalan Ir. Sukarno Kota Bandung, Sabtu (13/5/2017). Acara tersebut akan berlangsung selama dua hari hingga tanggal 14 Mei 2017.
Diawali dengan fashion show yang menampilkan berbagai kreasi busana oleh para perancang Kota Bandung, Crafashtival 2017 dibuka langsung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) dan Ketua Dekranasda Kota Bandung Atalia Ridwan Kamil. Pembukaan ditandai dengan melepas 400 burung merpati ke udara.
Sebanyak 72 stand kerajinan dan busana asli Bandung meramaikan acara. Tak lupa, stand-stand kuliner jajanan khas Bandung juga ramai dikunjungi pembeli.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Priana Wirasaputa mengatakan, tujuan Crafashtival ini adalah untuk mewadahi kreativitas warga Bandung dalam berkarya. Acara ini juga menjadi media untuk memperkenalkan produk-produk UMKM warga Bandung yang berkualitas.
"Dan yang paling penting adalah kita ingin menumbuhkan kebanggaan warga terhadap produk lokal," ujar Priana.
Hal senada diungkapkan pula oleh Emil. Selain meningkatkan rasa bangga akan produk Bandung, pemerintah kota juga ingin membawa produk UMKM Bandung ke pasar global.
"Kita ini satu-satunya yang punya toko UMKM di luar negeri. Dua toko sudah buka di Malaysia. Dalam persiapan, kita juga akan buka di Korea Selatan dan negara-negara lain," katanya.
Bagi pria lulusan University of California Amerika Serikat itu, penting bagi Kota Bandung untuk bisa bersaing di pasar global. Apalagi dengan adanya pasar bebas ASEAN, dia ingin menunjukkan bahwa Kota Bandung siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Pertahanan terbaik adalah menyerang. Kita bukan sekadar memproteksi produk kita agar bertahan, tapi kita juga harus ekspansi ke luar negeri. Itulah filosofi Little Bandung," imbuhnya.
Pada Crafashtival kali ini, Kota Bandung turut melibatkan organisasi internasional JCI (Joint Commission International) Indonesia yang menyuarakan kampanye "Peace is Possible". Kampanye tersebut bertujuan untuk menyerukan perdamaian ke seluruh dunia, bagian dari kampanye global dari PBB.
Kampanye internasional tersebut turut diikuti oleh Forum Silaturahmi Keraton Nusantara yang sedang melaksanakan Musyawarah Agung Keraton di Bandung.