Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Nekat Seorang Pendaki di Gunung Everest

ilustrasi/Reuters
ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, BANDUNG -- Seorang pendaki Everest bernama Ryan Sean Davy bersembunyi di sebuah gua setelah dia mendaki lebih dari ketinggian 20 ribu kaki. Petugas setempat mengatakan dia tidak memiliki cukup uang untuk membayar biaya perizinan pendakian gunung sebesar 8.500 euro.

Dilansir Daily Mail, dalam peraturannya turis asing diharuskan membayar kepada pemerintah Nepal sebesar US$11 ribu untuk perizinan mendaki ke Gunung tertinggi di dunia tersebut. Kini dia didenda sebesar US$ 22 ribu.

“Saya melihat dia sendirian di dekat pos jadi saya mendekatinya dan dia melarikan diri," kata Gyanendra Shresth, seorang petugas penghubung pemerintahan di pos selatan.

"Lalu saya mengikutinya dengan teman saya dan menemukannya bersembunyi di sebuah gua di dekatnya. Dia telah mendirikan kamp di tempat yang terisolasi untuk menghindari pejabat pemerintah." sambungnya.

Pendaki nekat tersebut, kata dia, pada akhirnya dijatuhi hukuman dilarang untuk berkunjung dan mendaki di Nepal selama 5 hingga 10 tahun.

Selain tidak memiliki uang untuk perizinan pendakian, Davy juga mengatakan kepada petugas, dia tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiket pesawat dari Everest ke Kathmandu untuk mengambil paspornya yang disita petugas.

Dia mengatakan akan berjalan dan selanjutnya naik bus untuk menuju ke sana. Perjalanannya ini akan memakan waktu selama 4 hari. Setelah kejadian ini terungkap ke media, Davy sulit untuk dihubungi via Facebook.

Tapi foto-fotonya di akun Facebook miliknya menunjukkan dirinya sedang mendaki di Khumbu yang terletak di antara pos awal dan pos satu. Di dalam postingannya, Davy menulis telah mendaki setinggi 23.000 kaki, yang artinya 7.010 meter setiap 6 jam.

Dia pun memposting tulisan terkait tindakannya tersebut yang disinyalir membuat orang resah. Tak lupa dia meminta maaf kepada semua orang terutama petugas di Gunung Everest.

"Berita ini mungkin akan membuat banyak orang kesal dengan saya dan saya sangat berharap Anda semua akan memaafkan saya. Saya bersedia bertanggung jawab seperti yang saya tahu, tapi ekspedisi Everest saya telah berubah sangat buruk." tulisnya.

Ayahnya sendiri mengatakan bahwa anaknya memang seorang pendaki gunung dan menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mempersiapkan pendakian ke Gunung Everest.

Namun dia tidak tahu mengapa anaknya melakukan pendakian seorang diri sehingga menyebabkan pelanggaran yang terjadi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah
Sumber : Daily Mail
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler