Bisnis.com, BANDUNG --Polusi udara berkontribusi dalam peningkatan angka penderita kanker sebesar 10 persen. Hal itu diungkap para peneliti di University of Illinois.
Dilansir Daily Mail, peneliti meyakini bahwa polusi udara bertanggungjawab atas 44 kasus per 100 ribu orang, atau 28.600 diagnosa kanker di Inggris.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Cancer ini, merupakan studi yang pertama dalam menganalisa hubungan antara lingkungan dan kanker.
Peneliti mengtakan bahwa meski kanker umumnya disebabkan oleh genetika dengan persentase 50 persen, namun faktor lingkungan juga dapat bertanggungjawab atas kerusakan DNA dan menyebabkan perubahan pada hormon.
Peneliti Dr Jyotsna Jagai, dari University of Illinois, mengatakan bahwa studi tersebut merupakan yang pertama diketahui untuk mengatasi dampak paparan lingkungan kumulatif terhadap kanker.
"Temuan ini tentunya dapat digunakan untuk mendukung gagasan bahwa semua eksposur yang kita alami dapat mempengaruhi kesehatan kita dan berpotensi meningkatkan perbaikan sosial dan lingkungan yang berdampak positif terhadap kesehatan,” katanya.
Beberapa tipe kanker yang disebabkan oleh polusi udara, seperti disebut dalam penelitian-penelitian sebelumnya adalah kanker paru-paru, kanker payudara dan kanker prostat.
"Paparan lingkungan dapat mengubah atau mengganggu berbagai proses biologis, termasuk produksi dan fungsi hormon, peradangan, kerusakan DNA dan penekanan gen atau ekspresi berlebihan." kata peneliti.
Dr. Jagai juga menyebutkan bahwa di negara dengan dengan tingkat polusi tinggi, potensi peningkatan kasus kanker bisa saja terjadi hingga hampir dua kali lipat dibandingkan dengan negara berpolusi rendah.
"Oleh karena itu, kita harus mempertimbangkan lingkungan keseluruhan yang terpapar untuk memahami potensi risiko pengembangan kanker." ungkapnya.