Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung akan membangun Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak bertaraf internasional. Hal itu diungkap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) usai melakukan groundbreaking di Jalan Wahid Hasyim (Kopo) Kota Bandung, Jumat (5/5/17).
RSKIA tersebut akan dibangun dengan luas lahan sekitar 7433 M2 dan luas bangunan 45.000 M2. "Alhamdulillah saat ini kami memulai Rumah Sakit ibu dan anak, visinya harus yang terbaik, standar Singapura dan standar internasional," kata Emil.
Emil mengatakan, dengan pembangunan tersebut nantinya para pegawai harus melayani dan mengutamakan masyarakat kelas menengah ke bawah sebagai prioritas. "Dengan perhatian seperti itu mudah mudahan pelayanan di RSKIA lebih baik," ujarnya.
Dia meminta agar bangunannya harus yang terbaik serta manajemen yang profesional. Selain itu, untuk pelaksanaannya dilakukan dalam 2 tahun anggaran, yakni masing-masing senilai Rp 160 miliar.
"Mudah mudahan bisa diresmikan pada pertengahan tahun depan, dengan begitu kita naik kelas dengan indeks pembangunan manusia khususnya bidang kesehatan bisa meningkat dan siapapun yang ingin periksa ke RSKIA ini kelasnya sudah internasional," katanya.
Menurut Direktur RSKIA Kota Bandung Taat Tagore Pembangunan RSKIA tersebut direncanakan memiliki 2 basement dan 13 lantai dengan rincian, basement 2 terdiri dari GWT, IPSRS dan instalasi jenazah, basement 1 untuk Gizi, kantin, gas medis, loker karyawan dan parkir.
"Sedangkan untuk lantai 1 terdiri dari laboratorium dan radiologi, lantai 2 untuk ruang poliklinik 28 dan farmasi, lantai 3 rehab medik, rekam medik dan ruang Hemodialisa, lantai 4 terdiri dari COSSS,NICU,PICU, CICU, ICU dan HCU, lantai 5 Ok (8 kamar) dan ruang penunjang serta gudang farmasi," katanya.
ementara untuk lantai 6 yaitu ruang administrasi rumah sakit, ruang Diklat dan ruang pertemuan, lantai 7 untuk kamar bersalin dan ruang perinatologi, lantai 8,9,10,11 untuk rawat inap kelas 3,2 dan 1 serta lantai 12 untuk rawat inap VIP.
Secara keseluruhan, kata Taat, kapasitas tempat tidur sebanyak 523, terdiri dari kelas 3 sebanyak 144, kelas 2 sebanyak 132, kelas 1 sebanyak 64, kelas VIP sebanyak 29, perawatan intensif sebanyak 44, IGD sebanyak 35, kamar bersalin 30 dan Perinatologi sebanyak 45.
"Insya Allah pembangunan tahap pertama ini selalu sekitar 8 bulan dan untuk tahap dua dimulai tahun 2018," ujarnya.
Taat berharap, pembangunan ini beres sesuai rencana dan waktu yang ditentukan. "Mudah mudahan RSKIA ini susuai dengan yang kita harapkan bisa membantu masyarakat dalam bidang kesehatan," pungkasnya.
Pembangunan RSKIA tahap satu ini dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero), manajemen kontruksi oleh PT Sangkuriang dan perencanaan gedung oleh KSO PT Penta Rekayasa dan PT Pandu Persada.