Bisnis.com, BANDUNG - Banjir bandang yang terjadi di Pasir Jambu dan Ciwidey, Kabupaten Bandung diakibatkan derasnya hujan yang terjadi di wilayah hulu, yakni di Gunung Patuha.
Prakirawan BMKG Bandung Jadi Hendarmin mengatakan berdasarkan pantauan BMKG Bandung, hujan di kawasan hulu ini mencapai 55 mm dalam waktu yang cukup lama.
"Hujan di atas 50 mm ini tergolong sangat lebat. Apalagi lama, mengakibatkan banjir bandang di Pasir Jambu," katanya, Jumat (5/5/2017).
Menurutnya, hujan deras pun terjadi di hilir kawasan tersebut seperti Pasir Jambu dan Soreang meski berlangsung dalam waktu yang relatif singkat. Dia menyebut, curah hujan seperti ini masih bisa terulang beberapa hari ke depan meski diprediksi akan terus mengecil.
Hal ini dikarenakan sekarang memasuki musim peralihan dari hujan ke kemarau. Ada pun musim kemarau di kawasan Bandung menurutnya akan dimulai pada awal bulan depan.
Sementara itu, Kota Bandung menjadi langganan hujan es di musim pancaroba ini akibat topografi yang lebih tinggi. Selain itu, Kota Bandung pun berada di cekungan sehingga suhunya lebih dingin.
"Bandung posisinya di cekungan, cenderung suhunya dingin sehingga menyebabkan interaksi di udara," katanya. Bahkan, dia menilai suhu di udara melewati batas beku yakni minus 70 derajat.
Dinginnya suhu Kota Bandung pun, kata dia, menjadikan air hujan lebih dingin dibanding di daerah lain. "Coba saja rasakan, meski tidak berbentuk es, air hujan di Kota Bandung ini tetap dingin," ujarnya.
Ini Kata BMKG Soal Banjir Bandang Ciwidey dan Hujan Es di Bandung
Banjir bandang yang terjadi di Pasir Jambu dan Ciwidey, Kabupaten Bandung diakibatkan derasnya hujan yang terjadi di wilayah hulu, yakni di Gunung Patuha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Wisnu Wage Pamungkas
Editor : Ajijah
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

8 jam yang lalu