Bisnis.com, BANDUNG -- Seorang pendaki gunung profesional di Nepal memperingatkan bahwa pendaki amatir yang mendaki Gunung Everest bisa menyebabkan gunung tersebut lebih berbahaya.
Dilansir Travel and Leisure, Tim Mosedale, pendaki profesional yang telah mendaki Everest lima kali memposting tulisan di Facebook tentang gejala pendaki yang tidak memiliki pengalaman atau teknik keselamatan yang tepat.
"Kemarin saat kita turun melalui Khumbu Icefall, kita menemukan beberapa aktivitas aneh nan membahayakan. Para pendaki tidak mematuhi beberapa prinsip keselamatan yang cukup mendasar. Kesimpulannya mereka bisa membahayakan dirinya, dan semua orang di sekitar mereka." tulisnya.
Menurut laporan The Washington Post, para pejabat setempat memperkirakan bahwa gunung tersebut akan mulai memperlihatkan kondisi yang berbahaya bagi pendaki pada pertengahan Mei nanti.
Pemerintah Nepal saat ini mengeluarkan 371 izin untuk orang asing yang ingin mendaki gunung tertinggi di dunia tersebut tahun ini, jumlah itu paling banyak diberikan sejak 1953.
Kemudian dengan adanya pemandu gunung yang disebut Sherpa, jumlah tersebut dapat mencapai 800 pendaki. sehingga para pendaki profesional dan pejabat setempat khawatir dengan gelombang keramaian besar tersebut yang berpotensi mencederai keselamatan pendaki.
"Kami tentu saja khawatir dengan jumlah yang tinggi," kata Mingma Tenze Sherpa, seorang pemandu Nepal, berkata kepada The Washington Post.
Kekhawatiran ini muncul setelah dia mengantarkan pendaki amatir yang mengalami hipotermia di gunung itu sehingga menyebabkan kemacetan di jalur pendakian. Akibat kedinginan, pendaki amatir itu harus rela kehilangan jari kakinya.
"Everest cukup berbahaya untuk pendaki pemula. Apalagi ditambah oleh Sherpa yang tidak berpengalaman dari tim dengan rasa profesionalisme yang buruk," tulis Mosedale lebih lanjut.
Dia merekomendasikan bagi pendaki yang ingin mendaki Gunung Everest. Yaitu sebelumnya mereka pernah mencapai ketinggian tanpa bantuan oksigen serta harus didampingi Sherpa lengkap dengan membawa tabung oksigen.
Selain itu mereka harus memiliki masker cadangan dan regulator untuk dapat menerapkan oksigen jika ingin melanjutkan pendakian mereka walau tanpa kondisi menjadi buruk.