Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) membantah telah meninggalkan Partai Gerindra dan PKS yang menjadi kendaraan politiknya saat pertarungan di Pilwalkot 2013.
Hal itu mencuat setelah tudingan dari sejumlah pihak yang menyebutnya telah lari meninggalkan dua partai pendukungnya tersebut jelang pencalonannya di Pilgub Jabar 2018.
"Ada yang bilang Pak Wali kok meninggalkan partai pendukungnya? Tidak meninggalkan, dulu juga komunikasi," kata Emil di Gedung Koperasi Kota Bandung, Selasa (2/5/17).
Dia menyatakan telah menjalin komunikasi dengan dua partai tersebut soal pencalonannya di Pilgub Jabar. Namun partai Gerindra dan PKS memberikan syarat kepadanya.
"Partai Gerindra mensyaratkan saya supaya jadi kadernya, PKS mendahulukan kadernya. Dua situasi tidak ideal itu membuat saya diam? Kan engga. Maka saya ngobrol dengan yang lain dan ternyata NasDem mau (mendukung)," ujarnya.
Terkait anggapan yang menilai dirinya telah meninggalkan dua partai pendukungnya. Emil sekali lagi menegaskan bahwa hal itu tidak benar dan keliru.
"Kalau ada yang bilang meninggalkan (partai) saya kira keliru. Pertama saya tidak berpartai, dua saya berkomunikasi tapi partai pendukung terdahulu memberi syarat. Pertama harus jadi kader Gerindra Jabar. dan PKS mendahulukan kader. Jadi posisinya memang homeless," katanya.
Saat ini Emil telah resmi diusung Partai NasDem terkait pencalonannya di Pilgub Jabar 2018. Sedangkan Gerindra terang-terangan dan memastikan tidak akan mendukungnya karena beberapa alasan.
Partai besutan Prabowo tersebut tak bisa menerima terkait syarat yang diberikan NasDem kepada Emil yang menyatakan harus mendukung Presiden Jokowi dalam Capres 2019 mendatang.