Bisnis.com, BANDUNG -- Majunya Ridwan Kamil (Emil) pada kontestasi Pemilihan Gubernur Jabar 2018 mendatang membuat dirinya sering melakukan safari politik belakangan hari ini.
Emil menekankan, safari politik yang dia lakukan pada akhir pekan semata-mata untuk menghindari aktivitas kerjanya di Kota Bandung sehingga tak menganggu jam kerja warganya.
"Pertama, saya tidak mau mengambil jam kerja warga Bandung untuk urusan politik," kata Emil di gedung Koperasi Pemerintah Kota Bandung (KPKB), Selasa (2/5/17).
Menurutnya, akhir pekan merupakan waktu yang tepat baginya untuk mensosialisasikan dirinya ke tiap daerah. "Maka di hari kerja saya kerja full untuk warga kota Bandung, maka untuk bersosialisasi ke tempat lain hanya punya weekend," ujarnya.
Selain itu dia membandingkan dengan 'calon' lain tanpa menyebut identitasnya yang telah melakukan safari politik di 500 titik. Emil berdalih hal itu bisa dilakukan karena posisinya yang bisa berkeliling ke berbagai tempat di Jabar.
"Kalau saya kan gak bisa, maka dengan etika kedinasan 5 hari kerja sisanya keluar. Tapi gak tiap hari juga dan menyesuaikan karena Jabar sangat luas tanah 27 kota gak mungkin diberesin seperti di Jakarta hanya kampanye 3 bulan, terus kejangkau semua kan gak mungkin," katanya.
Dia pun mengungkapkan sampai saat ini baru lima sampai enam kabupaten/kota yang baru dikunjunginya untuk aktivitas safari politiknya.
Sementara soal hasil safari politiknya ke beberapa daerah. Emil mengaku akan melakukan survey pasca-lebaran apakah
sosialisasi selama ini berpengaruh atau tidak. Termasuk soal tudingan-tudingan yang ditujukan kepadanya.
"Apakah isu yang rame bully saya ini pengaruh? Apakah hasil sosialisasi ini pengaruh? Ada tudingan (mengatakan) ya pak wali meuni haus kekuasaan. Kalau saya haus kekuasaan pastilah saya pilih bertarung di Jakarta meninggalkan Bandung," ungkapnya.
Emil pun menjelaskan tekadnya untuk maju di Pilgub Jabar karena urusan untuk membangun Kota Bandung telah selesai.
"Kalau tahun depan mah bukan masalah haus kekuasaan. Memang saya selesai jadi tidak meninggalkan kewajiban kepada kota Bandung," jelasnya.