Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) menanggapi tuntutan buruh terkait sembako delivery yang hinggi kini masih belum jelas realisasinya. Diketahui pada May Day kemarin para buruh melakukan demontrasi di kantor Balai Kota Bandung guna menyuarakan aspirasi tersebut.
"Saya dulu waktu rilis, PD pasar menyatakan sudah siap jadi kalau belum saya evaluasi dulu," kata Emil di Gedung KPKB, Rabu (2/5/17).
Emil mengatakan, memang pihaknya sedang mengupayakan terkait program tersebut. Dengan demikian Pemerintah Kota Bandung akan terus mengevaluasi terkait program-program yang menyangkut kesejahteraan kaum buruh di Kota Bandung.
"Tapi intinya kalau di Bandung kesejahteraan buruh kita mulai dari sembako. Juga dari transportasi dan rumah termasuk yang namanya rusun, supaya sejahtera itu tidak selalu menaikan pendapatan. Kalau sembako ini belum, kita coba tanya," ujarnya.
Sementara ketika ditanya terkait bus buruh yang terkendala persaingan dengan angkutan umum. Emil menyatakan akan melakukan evaluasi lebih lanjut dengan beberapa pihak terkait.
"Makanya saya evaluasi dulu karena kalau masalah transportasi, selalu angkot tidak mau ada perubahan. Itu bagian dari perubahan," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Asep Cucu Cahyadi mengatakan, pihaknya akan mengupayakan terkait operasional bus buruh.
“Kita sedang upayakan untuk menambah, tapi dengan dana CSR. Kita sudah melakukan komunikasi dengan beberapa perusahaan untuk menyediakan bus, tapi yang belum operasionalnya,” katanya.
Menurutnya, setiap harinya dana yang diperlukan untuk operasional bus buruh tersebut mencapai Rp900.000. Pembiayaan tersebut berasal dari dana APBD melalui Dinas Perhubungan. Saat ini, operasionalisasi bus buruh berada di jalur Cibiru-Cibeureum.