Bisnis.com, BANDUNG -- Perwakilan Serikat Pekerja Nasional (SPN) Sukirno mengatakan, pihaknya meminta Pemerintah Kota Bandung untuk menambah unit rumah susun (rusun) bagi pekerja yang berada di wilayah Kota Bandung bagian barat.
Rumah susun yang disediakan Pemkot Bandung saat ini hanya tersedia di wilayah Cingised, Kecamatan Arcamanik. "Makanya kita mendorong sekali pemerintah kota untuk memperbanyak (rumah susun), terutama di daerah-daerah industri,” kata dia baru-baru ini.
Kendati jumlah rusun saat ini baru 50 unit, namun Sukirno mengapresiasi upaya Pemkot Bandung yang sudah menunjukkan itikad baik untuk membantu nasib para buruh di Kota Bandung.
“Kalau saya bilang, Pemkot sudah memanusiakan manusia. Yang biasanya kita menempati satu petak kamar diisi satu keluarga itu kayak pindang (sejenis olahan ikan). Tapi dengan program ini sangat membantu sekali. Minimal kita tinggal dengan layak,” ujarnya.
Dia menuturkan, biasanya para buruh harus mengeluarkan biaya Rp400.000-Rp500.000 tiap bulan untuk menyewa sepetak kamar.
Namun, menurutnya dengan program ini mereka hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp120.000 tiap bulan untuk bisa menempati rumah susun tipe 21.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Asep Cucu Cahyadi mengatakan, pihaknya akan mengupayakan hal tersebut. Selain itu pihaknya akan mengupayakan menambah bus gratis bagi buruh.
“Kita sedang upayakan untuk menambah, tapi dengan dana CSR. Kita sudah melakukan komunikasi dengan beberapa perusahaan untuk menyediakan bis, tapi yang belum operasionalnya,” katanya.
Menurutnya, setiap harinya dana yang diperlukan untuk operasional bus buruh tersebut mencapai Rp900.000. Pembiayaan tersebut berasal dari dana APBD melalui Dinas Perhubungan. Saat ini, operasionalisasi bus buruh berada di jalur Cibiru-Cibeureum.