Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung memastikan 445 mesin parkir yang terpampang di jalanan Kota Bandung akan siap beroperasi pada bulan mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Rustandi mengatakan, masyarakat perlu bersiap untuk menghadapi perubahan mekanisme penarikan retribusi di 221 titik parkir se-Kota Bandung.
Didi menyatakan akan ada dua tahap dalam mekanisme operasional. Tahap pertama adalah close-loop yakni Dishub akan mencetak kartu-kartu sebagai alat pembayaran. Menurutnya saat ini kartu dalam proses pencetakan.
"“Pembayarannya masih tunai kepada petugas parkir. Nanti juru parkir akan memasukkannya ke dalam sistem di mesin, lalu mencetak struk pembayaran. Struk itu nanti diberikan lagi kepada masyarakat sebagai bukti bayar dan sesuai dengan tarif,” kata dia di Balai Kota Bandung, Selasa (18/4/17).
Didi menargetkan dalam dua minggu ini para juru parkir telah memegang kartu tersebut untuk dapat digunakan di 445 mesin parkir. Ketika kartu tersebut sudah hadir, maka operasionalisasi mesin parkir tersebut sudah bisa dimulai.
Sementara tahap kedua adalah Open-loop, di mana kartu tidak lagi dicetak oleh Dishub, melainkan diupayakan oleh bank yang menyediakan fasilitas e-money. Bank yang bekerja sama dengan Dishub diharapkan dapat menjual kartu tersebut kepada masyarakat untuk digunakan.
“Kalau tahap itu sudah tercapai, maka kita sudah bisa cash less. Nanti uangnya langsung masuk ke kas daerah,” kata Didi.
Didi menyebut mekanisme operasional parkir ini merupakan langkah jangka panjang guna menghentikan transaksi secara tunai antara warga dan juru parkir.
“Kalau ada yang masih non tunai, nanti mah berarti sudah masuk parkir liar dan itu sudah bisa ditindak. Penindakannya bisa oleh Saber Pungli silakan, atau yang lain. Kalau sekarang masih close loop dulu,” ungkapnya.
Diketahui, dibeberapa titik lokasi di Kota Bandung memang sudah terpasang mesin parkir. Namun mesin parkir tersebut merupakan percontohan. Dan untuk 445 mesin parkir yang baru akan memiliki tekonolgi yang berbeda.