Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telinga di lenga/Daily Mail
Telinga di lenga/Daily Mail

Bisnis.com, BANDUNG -- Seorang pria memiliki sebuah telinga di lengannya. Hal itu disebabkan karena operasi pascakecelakaan yang menimpanya. 

Menurut laporan, pasien yang usia dan nama lengkapnya tidak diketahui, menderita luka-luka serius di sisi kanan wajahnya dalam kecelakaan lalu lintas pada tahun 2015.

Pemasangan telinga dilakukan oleh seorang dokter di Tiongkok bernama Dr Guo Shuzhong. Dia yang bekerja di Rumah Sakit Pertama Afiliasi dari Xi'an Jiaotong University di kota Xi'an, ditugaskan untuk kasus ini pada tahun 2016.

Sebagai ahli bedah plastik, dia mengumumkan bahwa darah berhasil mengalir ke telinga kanan baru pasien pasien, yang telah menghabiskan waktu bulanan untuk menumbuhkan telinga di lengannya.

“Saya kehilangan satu telinga. Saya selalu merasa bahwa saya tidak lengkap. Namun, kerusakan telinga saya sangat parah sehingga dokter tidak mampu meregenerasi telinga atas bekas luka,” kata pasien itu.

Dr Guo memutuskan untuk membuat telinga buatan di lengan dengan prosedur yang dilakukan pada November tahun lalu.

Telinga realistis, yang dimodelkan dengan bantuan teknologi 3D-cetak, dibuat dengan tulang rawan dari tulang rusuk pasien.

Kemudian melekat pada lengan di bawah sepotong kulit yang diperluas. Lalu dibiarkan tumbuh selama beberapa bulan sampai ahli menganggap itu siap untuk transplantasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah
Sumber : Daily Mail
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper