Bisnis.com, BANDUNG -- Perusahaan di seluruh dunia mulai meningkatkan perekrutan tenaga kerja, setelah dalam satu tahun terakhir mengalami ketidakpastian politik dan pergolakan ekonomi.
Banyak pergolakan lain yang terjadi selama satu tahun terakhir, seperti Inggris keluar dari Uni Eropa, Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat yang baru, dan konflik menyebar ke seluruh Eropa.
Akibatnya, menyebabkan ketidakpastian yang besar bagi perusahaan dan ekspansi besar yang akhirnya tertahan hingga sekarang.
Dilansir Business Insider, Jum'at (24/3/17) survei terbaru dari Manpower Group Employment Outlook yang dirilis akhir-akhir ini mencatat 39 perusahaan dari 43 negara yang disurvei menyatakan, mereka mengantisipasi peningkatan beban biaya perusahaan, namun tetap berniat untuk merekrut pekerja baru dari Asia dan Eropa Timur.
Dan berikut 11 Negara yang masih mencatatkan pertumbuhan dan aktif mencari tenaga kerja (kebutuhan dalam persen):
1. Taiwan: 24 persen
Negara Asia dipandang sebagai salah satu tempat terbaik di dunia untuk ekspatriat mencari peningkatan karier mereka dan menjadi hub pekerjaan untuk teknologi dan keuangan.
2. Jepang: 23 persen
Negara ini masuk peringkat atas dari tingkat kepercayaan dalam mempekerjakan karyawan di kalangan bisnis, berkat budaya perusahaan yang hidup seperti kota Tokyo.
3. Slovenia: 22 persen
Para pengusaha Eropa Barat kurang yakin akan mempekerjakan orang-orang di wilayah mereka, dan mencari orang Eropa Timur untuk memperluas di bidang-bidang seperti teknologi.
4. India: 18 persen
Negara ini adalah salah satu negara berkembang dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan terus mempekerjakan lebih banyak staf di berbagai sektor seperti jasa profesional dan manufaktur.
5. Hongaria: 17 persen
Negara ini menjadi salah satu negara dengan biaya hidup terendah di Eropa, dan tempat di mana pasar pekerjaan terbuka luas.
6. Amerika Serikat: 17 persen
Pemilu AS telah usai, dan perusahaan-perusahaan di AS ingin memulai pekerjaan dengan cepat sehingga mulai mencari para pekerja lagi.
7. Rumania: 16 persen
Negara ini menjadi menarik untuk perusahaan yang ingin memperluas bisnis di Eropa, karena biaya hidupnya sangat rendah, upah yang relatif rendah namun kualitas hidup yang cukup.
8. Hong Kong: 14 persen
Negara ini mungkin salah satu tempat dengan biaya hidup paling mahal di dunia, tetapi merupakan pusat keuangan Asia dan dipandang sebagai pintu masuk bagi jasa keuangan di daratan China.
9. Bulgaria: 13 persen
Negara ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat selama beberapa tahun terakhir dan perusahaan-perusahan di sana akan memperluas tenaga kerja mereka di berbagai sektor seperti jasa profesional, serta pertambangan.
10. Guatemala: 13 persen
Perekonomian negara didominasi oleh sektor swasta, yang menghasilkan sekitar 85 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dan perusahaan di sana sedang ingin berkembang pesat selama kuartal berikutnya.
11. Selandia Baru: 13 persen
Negara ini masuk peringkat untuk kualitas hidup dan selama beberapa tahun terakhir telah menjadi kebutuhan mencari pekerjaan bagi tiap keluarga.