Bisnis.com, BANDUNG -- Orang berpikir bahwa hand sanitizer sangat diperlukan. Maka dengan itu cairan pembersih ini sering digunakan setiap saat.
Dilansir Daily Mail, Senin (13/3/17) padahal penggunaan hand sanitizer terhadap anak-anak bisa berbahaya dan perlu diawasi oleh orang dewasa.
"Pembersih tangan adalah produk yang efektif dan murah yang dapat mengurangi mikroorganisme pada kulit, tetapi konsumsi atau penggunaan yang tidak benar dapat dikaitkan dengan risiko kesehatan, " kata para peneliti.
Hasil dari penelitian menunjukkan, cairan pembersih ini banyak disukai anak-anak karena wanginya.
"Banyak pembersih tangan mengandung hingga 60%-95% etanol atau isopropil alkohol dan sering dikombinasikan dengan aroma yang mungkin menarik bagi anak-anak. "
Dalam beberapa tahun terakhir sejak 2011, ribuan anak-anak yang berusia dibawah 12 tahun dilarikan ke rumah sakit setelah meminum cairan beracun tersebut.
Menurut data yang diperoleh dari US Centers for Disease Control and Prevention, lebih dari 70 ribu anak dirawat akibat keracunan alkohol yang terkandung dalam hand sanitizer.
Meskipun mayoritas anak yang keracunan tidak menunjukkan gejala yang membahayakan setelah meminum hand sanitizer, namun 8.000 di antaranya harus dirawat karena sistem kekebalan tubuhnya melemah.
Peneliti tersebut telah mengidentifikasi penyakit serius, termasuk iritasi pada mata, sakit perut, muntah-muntah dan bahkan koma pada anak-anak setelah mereka menelan cairan pembersih tangan berbasis alkohol ini.
Penelitian ini dipublikasikan setelah FDA mengumumkan bahwa hand sanitizer tidak begitu bermanfaat dibandingkan dengan sabun cuci tangan.
Kandungan alkohol juga membahayakan kulit. Data ini juga menunjukkan bahwa di antara anak-anak, paparan terjadi lebih sering selama musim panas.
Untuk keselamatan, sebaiknya hindari penggunaan hand sanitizer agar tidak menyebabkan iritasi pada kulit anak serta yang terpenting adalah pengawasan bagi anak-anak.