Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahendi Hasan/Daily Mail
Mahendi Hasan/Daily Mail

Bisnis.com, BANDUNG--Kejadian aneh terjadi di desa Dona Raninagar, Bangladesh, ketika seorang anak memiliki kondisi yang tak biasa. Kondisi tersebut menyebabkan dirinya dijauhi masyarakat sekitar serta teman-temannya.

Anak itu bernama Mahendi Hasan, berusia delapan tahun. Hasan memiliki kondisi yang berbeda dengan manusia umumnya, dia memiliki kondisi aneh lantaran tubuhnya berubah menjadi batu dan tidak pernah menyangka bahwa kondisinya kian memburuk.

Hampir seluruh sisi kulit Hasan menebal, bersisik dan terasa menyakitkan untuk menyentuh atau disentuh. Warna kulit tubuhnya pun berubah menjadi abu-abu seperti batu.

Pada mulanya, Ayah Hasan melihat ruam kecil di bagian tubuhnya. Padahal sebelumnya dia terlahir dengan normal. Ketika awal mulai terjadi ruam kecil, mereka mengabaikannya karena berpikir itu adalah gigitan nyamuk, tetapi ruam itu ternyata menyebar dari tumitnya hingga ke perut dalam waktu tiga bulan. Selain itu kulit jari-jarinya, dada dan punggung mulai tebal dan bersisik.

Hal itu pun lantas membuat neneknya geram, hingga membenci ibu Hasan. Menurutnya, sang ibu telah merenggut masa kecil cucu kesayangannya itu. Namun ibunya mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa karena dia telah mencoba membawa anaknya ke dokter dan tidak ada yang bisa mendiagnosis penyakitnya.

"Kami telah mencoba membawanya ke dokter dengan segala bentuk obat-obatan untuk menyembuhkannya, tapi tidak ada yang bisa mengendalikan penyakitnya. Kami putus asa dan memutuskan menghentikan pengobatannya sebab uang kami telah habis," kata ayahnya, Abul Kalam Azad, seperti dilansir Daily Mail, Rabu (8/2/17).

Dokter pun belum mengetahui pasti kondisi apa yang menyebabkannya dan apakah ada obat yang bisa menyembuhkannya. "Dia dibawa ke kami untuk pengobatan. Pasien menderita penyakit kulit langka. Sulit untuk mengatakan apa yang terjadi padanya. Kami juga telah merujuk ke spesialis kulit terkenal," ujar Dokter anak Dr Mohammad Emdadul Haque.

Dengan kondisi yang mengkhawatirkan itu, Hasan tidak memiliki teman bermain apalagi sekolah karena semua teman dan gurunya kerap ketakutan.

"Saya mendaftarkannya ke sekolah tapi dia dipukuli oleh anak-anak lain. Suatu hari dia pulang menangis dan mengatakan dia diserang di sekolah," kata ibunya, Jahanara.

Kendati demikian, Ibunya pun berharap, suatu saat nanti pemerintah bisa mengulurkan bantuan sehingga anaknya bisa terlepas dari kesakitan atas penyakit yang dideritanya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah
Sumber : Daily Mail
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler