Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada, Ancaman Terorisme di Jerman Masih Tinggi

ilustrasi (antara)
ilustrasi (antara)

BERLIN--Ancaman terorisme di Jerman tetap tinggi, meskipun terduga penyerangan di salah satu pasar jelang Natal di Berlin, Anis Amri, telah terbunuh, kata Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere.

"Kesimpulan dari perburuan sayangnya tidak mengubah tingkat ancaman teror di Jerman , yang tetap tinggi dan pemerintah tetap waspada," katanya dalam jumpa pers di ibu kota Jerman itu, Jumat (23/12).

De Maiziere juga mengatakan akan membicarakan dengan Menteri Kehakiman Heiko Maas mengenai perubahan aturan hukum sebagai dampak serangan itu, meskipun menggarisbawahi bahwa sudah membuat usul untuk mengubah aturan pengusiran bagi pihak yang terlibat terorisme.

"Saya berhak membuat saran lebih lanjut untuk membuat Jerman lebih aman," katanya.

Sementara itu, seorang pria, yang diduga pelaku penabrakan truk di pasar malam menjelang Natal di Berlin, tewas dalam tembak-menembak dengan polisi di pinggiran kota Milan, Italia, Jumat.

Video pendek diunggah di laman majalah Italia, "Panorama", mengisyaratkan bahwa tembak-menembak itu terjadi menjelang fajar antara terduga pelaku dengan kepolisian.

Laporan itu merupakan salah satu dari sejumlah kabar berbeda mengenai keberadaan terduga pelaku yang juga merupakan pencari suaka asal Tunisia bernama Anis Amri (24).

Seorang pria dengan deskripsi yang mirip dikabarkan terlihat di Aalborg daerah utara Denmark, kata kepolisian setempat pada Jumat sambil menyarankan agar warga menjauh dari area tempat operasi pencarian.

Amri juga tertangkap kamera oleh polisi yang tengah berjaga di sebuah masjid distrik Moabit, Berlin, pada Selasa pagi atau beberapa jam setelah terjadinya serangan penabrakan truk, demikian laporan stasiun radio RBB Jerman.

Dia pada saat itu belum masuk dalam daftar pencarian polisi. Lalu pada Kamis pagi, polisi tidak menemukan Amri saat menggeledah masjid tersebut.

Pihak penyidik di Jerman menduga bahwa Amri masih berada di Berlin karena masih mengalami luka dan tidak ingin menarik perhatian, demikian laporan Der Tagesspiegel, yang mengutip sejumlah sumber keamanan.

Jauh sebelumnya, Amri masuk dalam daftar orang harus diawasi kepolisian karena diduga berkemungkinan melakukan teror.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler