BENGKULU--Ratusan wisatawan domestik memadati area penangkaran bunga langka di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, untuk menyaksikan bunga amorphophallus gigas setinggi empat meter yang tengah mekar sempurna.
"Sejak informasi bunga mekar kami sampaikan ke beberapa pihak, termasuk media massa, pengunjung terus berdatangan," kata Holidin, warga setempat yang dihubungi dari Bengkulu, Senin.
Dia mengatakan bunga amorphophallus gigas merupakan satu dari empat jenis bunga bangkai atau dalam bahasa lokal disebut bunga kibut yang ditangkarnya di areal seluas kurang tiga hektare itu.
Dari empat jenis bunga bangkai yang ditangkar di lokasi yang berada di sisi Hutan Lindung Bukit Daun itu, jenis gigas cukup unik karena menjadi pemecah rekor bunga tertinggi di dunia.
"Kelopak bunga mulai membuka pada Senin (10/10) sore dan kami perkirakan mekar sempurna besok (11/10)," ucapnya.
Bunga bangkai jenis amorphophallus gigas hasil penangkaran pertama kali mekar pada 2013. Selain jenis gigas, di lokasi tersebut juga ditangkar amorphophallus titanum, amorphophallus variabilis dan amorphophallus paeonifolius.
Area penangkaran yang berada di jalan lintas Kota Bengkulu-Kepahiang tersebut terbuka untuk umum tanpa mengenakan retribusi. Namun, pihaknya menyediakan kotak sumbangan di mana dana yang terkumpul akan digunakan untuk merawat area penangkaran.
"Bunga ini masih bisa disaksikan hingga tiga hari ke depan," ujarnya.
Romel, salah seorang pengunjung asal Kota Bengkulu mengatakan kagum dan beruntung dapat menyaksikan langsung bunga tertinggi di dunia di lokasi penangkaran itu.
"Kami mengapresiasi keluarga Holidin yang telah melestarikan bunga langka khas hutan Sumatera," katanya.
Dia mengharapkan pemerintah daerah memberikan apresiasi yang setimpal atas usaha Holidin dalam pelestarian bunga langka itu.