Bisnis.com, LONDON - Sebuah studi menemukan bahwa orang Inggris dengan otak pria disebut memiliki gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan otak wanita, seperti dilansir dari Dailymail.co.uk.
Akibatnya, seorang wanita dengan pikiran analitis akan mendapatkan 6,3 persen lebih banyak dari wanita yang berfokus pada pikiran dan perasaan, meskipun keduanya melakukan pekerjaan.
Peneliti Nick Drydakis mengatakan tidak jelas mengapa berpikir seperti seorang pria membuat pekerja lebih baik tapi mungkin karena pekerjaan tradisional lpria yang lebih baik dibayar.
Dia mengatakan bahwa jika wanita tidak dianjurkan untuk memasuki profesi yang didominasi oleh pria, ini bisa menekan gaji mereka dan berkontribusi terhadap kesenjangan upah gender.
Penelitian Dr Drydakis ini berpusat di sekitar teori yang dipromosikan oleh peneliti dari Universitas Cambridge Simon Baron-Cohen bahwa otak wanita umumnya tertanam untuk empati, membuat wanita dapat lebih mudah membaca perasaan dan merespon dengan tepat.
Pria, sebaliknya, systemising atau cenderung lebih baik ketika berurusan dengan pola, aturan dan mekanik. Namun, meskipun dengan label tersebut, tidak semua orang memiliki 'otak pria', dan tidak semua wanita memiliki 'otak wanita'.
Untuk mengetahui apakah jenis otak seseorang terkait dengan daya penghasilan mereka, Dr Drydakis mempelajari data rinci tentang lebih dari 16.000 warga Inggris.
Para pria dan wanita dari seluruh negeri yang memberikan informasi tentang pekerjaan dan gaji mereka, serta mengisi kuesioner rinci untuk menentukan apakah mereka memiliki otak 'pria' atau otak 'wanita'.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, mereka yang memiliki otak 'pria' mendapatkan pendapatan lebih. Namun, beberapa pola berpikir membawa manfaat yang lebih besar dalam beberapa pekerjaan daripada yang lain.
Memiliki 'otak pria' membawa gaji yang lebih tinggi di manajemen, administrasi, IT, teknik dan perbankan, sementara memiliki 'otak wanita' membantu mendapatkan kenaikan gaji dalam mengajar, pekerjaan sosial, keterampilan dan layanan pelanggan.
Dr Drydakis mengatakan selain itu ada pekerjaan yang berkaitan dengan kepedulian, lebih menghargai keterampilan orang, baik dilakukan oleh seorang pria atau wanita. Akhirnya, beberapa orang memiliki otak yang sama baik di systemising juga di emphathising (berempati).
Dr Drydakis, yang penelitiannya telah diterbitkan oleh IZA,Institut yang berbasis di Jerman untuk Studi Perburuhan, mengatakan bahwa bos di Inggris lebih menghargai orang-orang yang berpikir seperti pria.
"Secara keseluruhan, hasil menunjukkan karyawan dengan ciri-ciri systemising lebih tinggi, atau otak pria, menerima imbalan keuangan yang lebih besar di pasar tenaga kerja Inggris," ujarnya. (k5)