Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengunjungi Situs Pedati Gede Pekalangan Kota Cirebon

Bisnis.com, CIREBON—Kota Cirebon Jawa Barat kaya akan nilai sejarah, khususnya untuk penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh para wali (Wali Songo), hingga kini jejak peninggalannya masih terjaga, salah satunya di Pedati Gede.
Pedati Gede Pekalangan di Pekalangan Selatan Kota Cirebon
Pedati Gede Pekalangan di Pekalangan Selatan Kota Cirebon

Bisnis.com, CIREBON—Bisnis.com, CIREBON—Kota Cirebon Jawa Barat kaya akan nilai sejarah, khususnya untuk penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh para wali (Wali Songo), hingga kini jejak peninggalannya masih terjaga, salah satunya di Pedati Gede.

Pedati Gede milik Pangeran Cakrabuana yang merupakan putera Prabu Siliwangi kini menjadi situs wisata sejarah yang terletak di Jalan Pekalangan Selatan Kota Cirebon yang masih terus didatangi para wisatawan dari berbagai kota.

Kuncen Situs Pedati Gede Pekalangan, Taryi menuturkan usia Pedati Gede Pekalangan kurang-lebih sekitar 700 tahun dan merupakan pedati terbesar di dunia dengan 12 pasang roda, adapun saat ini yang terpasang hanya 4 pasang roda karena roda yang lainnya terbakar dan tidak bisa dirakit.

Dia menuturkan Pedati Gede Pekalangan dulunya digunakan oleh para wali untuk menyebarkan agama Islam di sepanjang Pulau Jawa mulai dari pesisir Jakarta hingga Surabaya. Dan pedati itulah yang juga digunakan untuk mengangkut bahan material Masjid Agung Sang Ciptarasa yang dibangun oleh para wali dalam semalam.

“Pedati Gede Pekalangan konon katanya ditarik oleh seekor kerbau bule, akan tetapi jalannya tidak di darat melainkan terbang,” katanya Minggu (20/9/2015).

Taryi mengungkapkan keyakinan masyarakat bahwa Pedati Gede Pekalangan berjalan dengan cara terbang karena roda-roda yang terpasang di pedati tersebut tidak memiliki jarak (saling menempel) dan rasanya tidak mungkin bisa berputar.

“Itulah kehebatan orang-orang di zaman dulu, dan hingga kini kami yakin Masjid Sang Ciptarasa di Kasepuhan dibangun dalam semalam,” tuturnya.

Taryi yang telah menjadi kuncen Situs Pedati Gede Pekalangan sejak tahun 1995 silam (turun-temurun) menuturkan Pangeran Cakrabuana merupakan paman dari Sunan Gunungjati karena Prabu Siliwangi memiliki 3 putra yaitu Pangeran Walangsungsang (nama kecil Pangeran Cakrabuana sebelum masuk Islam), kemudian Ratu Nyi Mas Rara Santang yang merupakan ibunda dari Sunan Gunungjati, kemudian Pangeran Kian Santang.

“Pangeran Cakrabuana-lah yang membabad hutan yang kemudian menjadi Kotamadya Cirebon [Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon],” tuturnya.

Taryi menambahkan dengan berbagai kemampuan yang dimiliki Pangeran Cakrabuana telah membuat dirinya memiliki banyak julukan atau nama yaitu Ki Gede Pedati, Mbah Kuwu Cerbon, dan Buyut Sangkan.

“Ketiga nama itu orangnya satu yakin Pangeran Cakrabuana, akan tetapi memang keahliannya banyak sehingga julukannya [nama] pun lebih dari satu,” tambahnya.

Selain banyak dikunjungi wisatawan, kata Taryi setiap malam 1 Syuro juga biasa digelar pertunjukan wayang kulit dan kegiatan tahlilan dari masyarakat sekitar yang juga biasa mengadakan tahlilan setiap malam Jumat kliwon.

“Kegiatan tahlilan kami lestarikan sebagai munajat kepada Allah, agar Cirebon dijauhkan dari segala bencana,” katanya. (k3)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maman Abdurahman
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper