Bisnis.com, Bandung – Direktur Bidang Pembinaan Kesenian dan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Endang Caturwati, menyatakan, masuknya globalisasi yang luar biasa membuat generasi muda mulai melupakan budaya lokal.
Endang menduga, perubahan ini disebabkan oleh kurangnya wawasan yang diterima generasi muda terkait budaya lokal.
“Mungkin mereka tidak dikenalkan oleh orang tuanya atau di sekolahnya, jadi mereka lebih tertarik dengan budaya-budaya luar,” ucap Endang saat ditemui Bisnis.com, di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung, Jalan Buah Batu, pada Kamis (03/09/2015).
Padahal, menurut Endang, setiap daerah memiliki karakternya masing-masing yang diperlihatkan dari budaya lokalnya. Mulai dari kesabaran, kehalusan, sosialisasi, dan kemampuan untuk melakukan kerjasama tim.
Endang mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk mengembalikan identitas daerah masyarakat Indonesia.
“Kita mengadakan festival nasional, yang sebetulnya ada terapan di daerah dulu, dari dinas kabupaten, provinsi, baru ke kita, dengan begitu mereka ada semacam kompetisi untuk menunjukkan setiap daerahnya,” ujar Endang.
Selain itu, Endang juga tidak memungkiri adanya perkembangan dalam kesenian tradisional. “Boleh mengembangkan tapi nilai-nilai identitas harus tetap dijaga, misalnya kita menemukan pertunjukkan seni yang dikembangkan, tapi kita masih bisa menemukan kemiripan dan nilai tradisionalnya,” jelasnya.