KARANGANYAR--Ada banyak cara dilakukan orang untuk mengisi masa liburan mereka, salah satunya dengan mendatangi tempat bersejarah.
Di kawasan di Soloraya, tepatnya di Karanganyar, Astana Giribangun yang merupakan makam mantan Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto dan istrinya, Bu Tien, rupanya telah menjadi tujuan wisata religi bagi sebagia orang.
Wisata Soloraya pemakaman Astana Giribangun terletak di lereng Gunung Lawu, Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih, Karanganyar. Astana Giribangun berada tepat di bawah Astana Mangadeg, kompleks pemakaman para penguasa Mangkunegaran.
Sejarah Astana Giribangun
Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari laman Karanganyarkab, Minggu (22/3/2015), Astana Giribangun didirikan pada 1974, di atas bukit Ngaglik, di area tanah seluas kurang lebih 4,3 hektare.
Bangunan kompleks makam keluarga Soeharto ini, diresmikan pada Jumat Wage, 23 Juli 1976, dengan tiga bagian cungkup, yaitu Argotuwuh, Argokembang, dan Argosari.
Rute ke Astana Giribangun
Jarak tempuh dari Kota Karanganyar menuju Astana Giribangun sekitar 45 menit. Anda harus melewati jalan Solo-Tawangmangu. Sampai di perempatan Kecamatan Karangpandan, Anda harus belok kanan menuju Matesih. Setelah pertigaan Kantor Pos Matesih, maka Anda harus belok kiri menuju lokasi Astana Giribangun.
Akses ke Astana Giribangun
Apabila Anda dari Terminal Tirtonadi, Anda dapat naik angkutan kota jurusan Solo-Karanganyar atau naik bus jurusan Solo-Tawangmangu. Sementara, apabila Anda mulai perjalanan dari Bandara Adisumarmo, Anda dapat naik taksi menuju Karanganyar.
Pemandangan di Astana Giribangun
Panorama alam di Astana Giribangun terbilang indah dengan udara sejuk khas pegunungan. Untuk menuju makam almarhum Soeharto dan istrinya, Sri Hartinah atau Bu Tien Soeharto, Anda harus melewati ratusan tangga.
Pada umumnya, masyarakat yang berziarah ke Astana Giribangun bertujuan mencari berkah sambil berekreasi. Namun begitu, Anda juga bisa datang ke tempat ini sekadar untuk bersantai, sambil menikmati pemandangan panorama alam.