Bisnis.com, BANDUNG--ISIS yang mengklaim sebagai Pejuang Negara Islam telah memamerkan keterampilan memasak dan selera kuliner mereka melalui media sosial. Seperti dikutip dari Dailymail.co.uk, menu kentang tampaknya selalu hadir dalam foto yang diposting, disertai potongan daging serta ikan dibawah panggangan api yang mereka bawa sendiri.
Salad sayur merupakan sesuatu yang jarang hadir pada piring-piring makan sebagian pejuang ISIS ini dan biasanya tertinggal hanya sebagai hiasan wadah. Roti hambar yang rata tampaknya selalu menjadi pilihan andalan atau populer karena mudah untuk dicari di masyarakat atau penduduk setempat dan terlihat sesuai dengan selera.
Pada kesempatan langka, hadirnya lauk yang lebih berkualitas seperti kepiting adalah sesuatu yang bangga dipertontonkan di media sosial oleh anggota kelompok ekstrimis tersebut. Padahal, kepiting dianggap haram (dilarang) menurut beberapa aliran pemikiran dalam Islam.
Bahkan, makanan cepat saji McDonalds juga telah diselundupkan ke seberang Turki sana untuk mengakomodasi cintapara pejuang ISIS yang mencintai rantai makanan Amerika yang sangat populer tersebut.
Sebuah pesawat tempur yang hanya dikenal sebagai Ghareeb, tampak senang memposting foto tas McDonalds di halaman media sosia Twitter. Menurutnya, salah satu temannya diduga berhasil membawa satu tas penuh yang berisi lima burger keju ketika mereka melakukan perjalanan ke Suriah.
Kekurangan variasi dalam pola makannya, membuat pesawat tempur tersebut menuliskan bahwa itu adalah pertama kalinya dalam dua tahun sejak terakhir ia makan salah satu cheeseburger yang terkenal McDonald.
Salah satu pejuang memposting foto seluruh kulkas, dikemas ke atap dengan berbagai kaleng dan botol pop. Sebagian besar makanan mereka tampaknya dinikmati dengan minuman manis bersoda. Es krim dan cokelat tampaknya dimasukkan ke sisi paling dalam dari kulkas, dalam upaya untuk menjauhkan makanan-makan tersebut dari panas sengit matahari di Irak.
Para pejuang ISIS ini juga memposting foto toko-toko makanan penutup dalam upaya untuk mencoba dan menormalkan kehidupan di bawah rezim brutal mereka di Suriah dan Irak.