Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pamor Batu Akik Asal Garut yang Terkenal hingga Mancanegara

Batu akik, siapa sangka mampu menyamakan pamor selebritis manapun di negeri ini. Peminatnya terus bertambah, bak penuh dahaga dan lapar terus mencari oase keindahan batu yang terlahir indah di hamparan bumi ini.
Batu giok dari Aceh (Youtube)
Batu giok dari Aceh (Youtube)

Bisnis.com, BANDUNG--Batu akik, siapa sangka mampu menyamakan pamor selebritis manapun di negeri ini. Peminatnya terus bertambah, bak penuh dahaga dan lapar terus mencari oase keindahan batu yang terlahir indah di hamparan bumi ini.

Tak pelak, berbagai daerah diserebu oleh para penambang dadakan untuk mencari bongkahan batu, baik itu batu akik atau batu-batu lainnya.

Sejumlah kalangan terus menghadirkan kemanjaan bagi para pencinta batu ini dengan memamerkan berbagai jenis kilau dan keunikan yang tak dapat diceritakan oleh para pengagum.

Termasuk Gemstone Festival, sebuah perhelatan batu akik berbentuk festival pertama di Kota Bandung yang digelar sejak 24 Februari hingga 5 Maret di halaman Radio Republik Indonesia (RRI).

Perhelatan tersebut digelar oleh Komunitas Pelangi bersama RRI.

Koordinator Gemstone Festival Pandit Antariksa mengatakan  festival ini lebih ditekankan kepada para pegiat batu akik di daerah Jawa Barat.

“Animo masyarakat ternyata sangat besar. Pengunjung bermacam-macam mulai dari hingga daerah Jawa Barat, Lampung, Bengkulu, Padang, Aceh, dan daerah lainnya," ucap Pandit kepada Bisnis belum lama ini.

Peserta pun beragam dengan jajaran batu yang dijaja pada pengunjung. Ada peserta dari Aceh dengan batu giok, Banten dengan kalimaya, Halmahera dengan Bacan, Lampung dengan membawa beberapa jenis batu asal Sumatera, dan tentunya kebanggaan Jawa Barat, Garut dengan jenis batu pancawarna.

Wajar jika batu pancawarna membanjiri festival ini. Terlahir dengan tampilan warna yang megah dan kaya, bak lukisan abstrak yang memang bisa terjual dengan harga ratusan juta. Padahal, kepingan batu aslinya tidak semahal hasilnya, karena memang berbeda wujud asal dengan bentuknya setelah dipoles.

Harga satu kepingan dasarnya hanya sekitar Rp40.000. Setelah diasah harganya menjadi beragam, dari Rp350.000 hingga Rp12juta dengan segala keunikan. Ada yang berbentuk batik, yang menjadi salah satu batu langka dan ternyata belum dipatok berapa harganya.

Bungbulang menjadi sebuah nama daerah asing yang tiba-tiba terkenal karena batu asal Garut ini. Dari kecamatan ini sejumlah nama batu fenomenal hadir.

Bungbulang harusnya menjadi daerah yang luar biasa karena keajaiban batu akik yang dihasilkannya ternyata bukan hanya dinikmati orang Indonesia saat ini, melainkan juga Pengeran Inggris Charles Phipil Arthur.

Batu lain yang juga berasal dari Kecamatan Bungbulang Garut ini bernama batu ijo botol atau edong. Batu ini berwarna hijau pekat namun bening dan mengkilap menunjukkan satu kemewahan.

"Harga cincin itu sekitar Rp40juta," ujar Imam pemilik stand Girihara Gemstone di Gemstone Festival. Imam menunjuk pada sebuah cincin berwarna hijau polos dan bersih, berbentuk kotak yang terpajang pada sebuah etalase bersandingan dengan batu mahal lainnya.

Jenis batu lain yang mencuat pada fenomena batu akik saat ini ialah batu bacan asal Kepulauan Halmahera. Hadir di Gemstone Festival, batu ini bahkan diprediksi menjadi primadona batu cincin selanjutnya.

Pemilik stand lainnya, Gofur yang memamerkan batu bacan asli Halmahera. Dia mengaku batu bacan berwarna hitam yang belum dipoles dengan harga Rp5 juta per kepingnya, dan yang dipoles hingga mengkilap dijual Rp7 juta.

"Kalau yang kecil saya menjualnya dengan harga Rp3 juta per kepingnya," ujar Gofur.

Selain itu, dia juga menjajakan batu bacan doko blue elektrik dengan harga Rp400.000 untuk ukuran kecil dan Rp600.000 untuk ukuran besar.

Batu bacan doko Blue Elektrik menjadi salah satu jenis batu yang sangat laris pada pameran tersebut.

Satu hal yang jauh lebih luar biasa. Pedagang batu bacan lainnya, Lukmanul Hakim, tidak tanggung-tanggung membandrol bongkahan batu jenis bacan seberat 8,1 kg dengan harga Rp350 juta. "Batu bacan juga berfungsi menyehatkan si pemakainya, seperti giok," kata Lukman.

Pandit Antariksa melanjutkan batu bacan akan menjadi setara dengan batu-batu ternama lainnya seperti batu safir dan batu giok setelah masa-masa fenomena tren batu akik ini selesai nanti.

"Saya menilai masa-masa booming batu akik saat ini merupakan fase seleksi memunculkan batu apa yang akan terus bertahan nanti ketika musim ini selesai hingga hadir musim selanjutnya. Prediksi saya yang akan bertahan itu batu bacan," ujar Pandit.

Gemstone Festival juga melombakan berbagai batu yang dihadirkan oleh para pedagang di antaranya pancawarna, batu gambar, kalimaya, opal biru/hijau, lavender/kaseldon ungu, jasper, dan batu daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper