Bisnis.com, CIREBON—PT Pelindo II Cabang Cirebon selaku Port Facility Security Officer (PFSO) akan memaksimalkan sterilisasi kawasan pelabuhan untuk penerapan ISPS Code mulai besok, Rabu 3 Desember 2014.
ISPS CODE (International Ship and Port Facility Security Code) adalah kode internasional untuk pengamanan kapal dan fasilitas pelabuhan yang mulai ditetapkan 12 Desember 2002 lalu oleh resolusi II dari konferensi negara anggota The International Convention for the Safety of Life at Sea 1974 dan telah diamandemen International Marine Organization (IMO).
Sterilisasi diberlakukan pada kendaraan dan barang dalam arti hanya kendaraan barang yang memiliki surat resmi dan orang yang memiliki kepentingan yang diperbolehkan masuk pelabuhan, dan bukan hanya pada pengorek yang selama ini kerap mengambil sisa batu bara.
Manager Operasi yang juga Humas Pelindo II Cirebon Yossianis Marciano pengorek sisa batu bara yang kerap “menjarah” batu bara dari kapal tongkang yang masuk ke Pelabuhan Cirebon terdata sekitar 350 orang dan terkumpul dalam 17 kelompok.
Dia menuturkan dari jumlah pengorek sebanyak itu, tiap pengorek hanya mendapat giliran mengorek batu bara sebanyak dua kali dalam sebulan karena kebanyakan para pengorek memiliki profesi sebagai nelayan.
“Pelindo nantinya akan menyerap 50 orang untuk menjadi pekerja formal sebagai security dan bagian kebersihan di pelabuhan,” katanya, Selasa (2/12/2014).
Yossi mengungkapkan jumlah penyerapan pengorek yang kebanyakan adalah warga sekitar pelabuhan untuk pekerja di pelabuhan akan memilih pengorek yang menggantungkan kehidupannya dari hasil mengorek batu bara.
“Jika aktivitas pelabuhan semakin ramai dan investor semakin banyak, maka jumlah tenaga kerja yang terserap akan lebih banyak,” ujarnya.
Yossi menambahkan untuk memulai maksimalisasi steriliasi area Pelabuhan Cirebon esok hari, pihaknya telah berkoordinasi dengan Muspida Kota Cirebon, pimpinan di tingkat kelurahan sekitar termasuk koordinasi dengan aparat keamanan untuk kondusifitas sterilisasi.
“Kami berharap seluruh elemen mendukung upaya penerapan ISPS Code, karena harus dipatuhi oleh pengelola pelabuhan dan masyarakat sekitar,” tambahnya.
Yossi memaparkan sosialisasi penerapan ISPS Code untuk sterilisasi kawasan pelabuhan telah intens dilakukan awal tahun 2014 lalu, dan besok mulai dimaksimalkan.
“Kami tidak sekedar menghentikan aktivitas pengorek dan memotong pendapatan mereka, karena kami berupaya dengan menyediakan lapangan pekerjaan,” paparnya. (k3)