Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asyiknya Olahraga Lempar Pisau Ala Mahasiswa ITB

Bosan dengan olahraga umum, dan terinspirasi film Cowboy populer di medio 80-an, Ellen Ramlan beserta ketujuh temannya sesama mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB mulai mencoba olahraga lempar pisau secara otodidak.
Lempat pisau (bisnis-jabar)
Lempat pisau (bisnis-jabar)

Bisnis.com, BANDUNG--Setiap orang tentu memiliki caranya masing-masing dalam memanfaatkan waktu luang, umumnya dengan cara berolahraga.

Bosan dengan olahraga umum, dan terinspirasi film Cowboy populer di medio 80-an, Ellen Ramlan beserta ketujuh temannya sesama mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB mulai mencoba olahraga lempar pisau secara otodidak.

"Saat itu, tahun 1988, hanya kami dari FSRD yang melakukan olahraga lempar pisau. Awalnya cuma untuk mengisi waktu luang seusai kuliah," tutur Ellen.

Setelah lulus kuliah Ellen bersama teman-temannya sesama penggila olahraga lempar pisau kesulitan dalam mencari waktu untuk latihan bersama.

Kegiatan tersebut vakum hingga akhirnya pada 2009, mereka bertemu secara online dan mendirikan komunitas lempar pisau atau yang lebih dikenal dengan The Lempar Pisau (D’Lempis).

Setelah terbentuk, komunitas ini mencoba menjaring anggota dari masyarakat umum dengan membuat situs D'Lempis. Strategi ini berhasil dan dalam hitungan bulan, anggota D'Lempis di dunia maya sudah mencapai 40 orang.

Maret 2010, D'Lempis akhirnya mengadakan kopi darat untuk pertama kalinya di kampus Itenas. Pada pertemuan kedua, anggota sepakat menggelar latihan rutin setiap hari Rabu pukul 15.00 di kampus Itenas.

Sebagai komunitas, D'Lempis juga memberlakukan sejumlah syarat keanggotaan, diantaranya, calon anggota harus berusia di atas 17 tahun atau sudah lulus SMA.

"Selain itu, calon anggota mesti mengisi formulir data diri. Registrasi harus dilengkapi dengan fotokopi identitas diri," papar Ellen.

Selanjutnya, calon anggota harus membayar biaya administrasi Rp125.000/orang. Iuran bulanan ditentukan masing-masing pengurus cabang.

"Misalnya di Bandung iuran bulanan Rp30.000/bulan, sedangkan di Jakarta Rp35.000/bulan," kata Ellen.

D’Lempis telah diakui sebagai organisasi resmi yang terdaftar dalam International Knife Throwers Hall of Fame (IKTHOF).

Prestasi D’Lempis pun tidak main-main. Mereka pernah menyabet gelar juara 1 dan 2 pada kompetisi melempar pisau Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) yang bergulir setiap tahun.

"Prestasi-prestasi ini tidak didapat dengan mudah, dibutuhkan latihan yang rutin serta dedikasi yang tinggi," ungkap Ellen.

Tdak semudah kelihatannya, olahraga lempar pisau membutuhkan konsentrasi dan akurasi agar pisau tepat pada sasaran.

Berbagai teknik juga diperlukan untuk melakukan olahraga ini, seperti cara memegang pisau, posisi tubuh, teknik melempar, serta jarak melempar.

Pisau yang digunakan D’Lempis juga tidak sembarangan. Mereka membuat pisau sendiri sesuai standar internasional, yaitu pisau besi karbon dengan dimensi  27,3cm x 3cm x 5mm.

D’Lempis rutin berlatih di Sarana Olahraga Hocky Citra, Cikutra, Bandung setiap hari Rabu dan Sabtu pukul 15.00 WIB. (K30)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper