[caption id="attachment_452009" align="alignright" width="300"] Edi Baredi (kanan) Pemilik Kampoeng Batik Taditional Cirebon (Batik EB)[/caption] Bisnis-jabar.com, CIREBON—Bagi kalangan pecinta batik tulis nusantara umumnya atau masyarakat yang berada di Wilayah Cirebon Jawa Barat khususnya, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama pengusaha batik tradisional Cirebon Edi Baredi. Edi Baredi Pria kelahiran Cirebon, 12 Juni 1953 pemilik Kampoeng Batik Traditional Cirebon EB di Jalan Penambahan Utara Nomor 1 Plered Kabupaten Cirebon ini dikenal ramah dan tidak sulit untuk ditemui. Dalam menjalankan bisnis batik, Edi mengaku hanyalah meneruskan usaha batik yang dijalankan orang tuanya dan telah dilakukan secara turun-temurun. Dia menuturkan Kampoeng Batik EB telah berjalan selama 36 tahun, bila dihitung berdasarkan garis keturunan orang tuanya, Edi Baredi merupakan generasi ketiga keluarganya yang menjalankan bisnis batik dengan memadukan berbagai inovasi baik di bidang produksi, dan promosi. “Dulu, orang tua kami menjalankan bisnis batik dengan cara tradisional, dan ketika saya mendirikan Kampoeng Batik EB ada beberapa pola bisnis yang diperbaharui,” katanya kepada bisnis-jabar.com, Rabu (30/20/2013). Edi mengungkapkan untuk memajukan bisnis batik, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar produknya tetap diminati oleh konsumen yang memiliki selerea berbeda dan selalu mengikuti perkembangan zaman. “Konsep one stop shoping [Kampoeng Batik EB] merupakan terobosan yang kami buat untuk menarik konsumen, agar bisa belanja batik dan menikmati berbagai Kuliner Khas Cirebon,” ujarnya. Prilaku konsumen dan seleranya yang terus berubah, merupakan tantangan bagi pengusaha batik untuk terus berinovasi baik dari aspek produksi maupun promosi dan teknik pemasarannya. “Kalau pengusaha batik berhenti berinovasi, maka akan sulit menarik konsumen apalagi di tengah ketatnya persaingan bisnis batik khususnya di Cirebon,” ujar Edi. Edi menambahkan untuk aspek produksi batik, dirinya telah menyiapkan para perajin terampil beserta desainernya agar produk yang dihasilkan berkualitas, adapun pada asepk pemasaran dirinya mengerahkan berbagai media untuk melakukan promosi bahkan promosi dilakukan di dunia maya (sosial media). “Ada banyak cara yang bisa dilakukan pengusaha untuk promosi dan memasarkan produknya, tinggal apakah pengusahanya punya inisiatif atau tidak,” tambahnya. Adapun untuk menjaring konsumen secara luas, Kampoeng Batik EB juga menyediakan berbagai produk batik untuk semua kalangan mulai dari konsumen yang memiliki minat terhadap batik tulis, batik cap, maupun tekstile bermotif batik (batik printing). “Dulu batik hanya dipakai oleh masyarakat kelas tertentu, kalau sekarang hampir seluruh kelas masyarakat mulai berminat memakai batik,” katanya. Adapun ekspektasi menjalankan bisnis Kampoeng Batik EB, Edi mengaku masih punya banyak target yang akan dilakukan baik untuk meningkatkan kualitas produk hingga ekspansi bisnis batik. “Nanti bisa dilihat perkembangan dan inovasi dari Kampoeng Batik EB yang akan punya inovasi jangka pendek, menengah dan jangka panjang,” tuturnya. (k3)
Kisah Sukses Edi Baredi Jalankan Bisnis Batik Tradisional Cirebon
[caption id=attachment_452009 align=alignright width=300] Edi Baredi (kanan) Pemilik Kampoeng Batik Taditional Cirebon (Batik EB)[/caption]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Maman Abdurahman
Editor : Maman Abdurahman
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Kisi-Kisi untuk Pemegang Saham GOTO Soal Laju 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 jam yang lalu
JNE Raih Indonesia Most Trusted Companies Award 2024
1 hari yang lalu
Dekranasda Gelar Pameran Jendela Jawa Barat di Bali
1 hari yang lalu