Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Taman Safari Indonesia Bahas Kemungkinan Melantai di Bursa

Bisnis-jabar.com, BOGOR - PT. Taman Safari Indonesia (TSI) tengah membahas kemungkinan untuk melantai di bursa.

Bisnis-jabar.com, BOGOR - PT. Taman Safari Indonesia (TSI) tengah membahas kemungkinan untuk melantai di bursa. Direktur PT TSI Frans Manansang mengatakan TSI tengah membutuhkan modal yang besar untuk membangun dua TSI baru di Medan dan Ujung Panjang. "Untuk membangun satu TSI membutuhkan modal ratusan miliar Rupiah. Kami berencana untuk membangun dua TSI baru pada 2017 sehingga dana yang dibutuhkan sangat besar," ujarnya pada Bisnis, Kamis (24/10). Menurut Frans, dana ini akan digunakan untuk pembebasan lahan dan membangun fasilitas yang menelan dana paling besar. Frans juga mengatakan PT TSI tengah membutuhkan dana segar untuk membayar hutang pembangunan TSI di Bali dan Pasuruan yang belum lunas. Menurutnya, pemasukan PT TSI selama ini lebih banyak terserap untuk biaya operasional tiga TSI di Kabupaten Bogor, Pasuruan, dan Bali yang menghabiskan 70% dari pendapatan pertahun. Walaupun pendapatan terus tumbuh sekitar 10% pertahun, Frans menuturkan biaya operasional tersebut terbilang besar. Biaya operasional yang paling besar digunakan untuk pemeliharaan fasilitas dan pembayaran gaji karyawan di tiga TSI. Dengan kebutuhan dana yang besar, Frans menganggap masuk ke pasar modal menjadi cara yang paling menguntungkan. "Kami melihat IPO (initial public offering) merupakan cara yang lebih menguntungkan untuk mendapat dana besar dibandingkan meminjam di bank karena kami tak perlu membayar bunga bank," ujarnya. Menurut Frans, PT TSI juga mendapat banyak masukan dari pihak luar yang menyarankan untuk melantai di bursa. (k10/k29)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper