Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Prediksi Industri Karet Jabar Melesat

BANDUNG (bisnis-jabar.com)—Bank Indonesia memprediksi industri turunan otomotif, yakni industri karet diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi.

BANDUNG (bisnis-jabar.com)—Bank Indonesia memprediksi industri turunan otomotif, yakni industri karet diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi. Dari hasil kajian ekonomi makro Jabar Triwulan I 2013, Bank Indonesia melihat pertumbuhan ini akan ditopang  penjualan ban tahun 2013 tumbuh sekitar 3%-5%. “Penjualan ini didorong oleh potensi membaiknya pasar ban ekspor ke Eropa dan tingginya permintaan domestik,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah VI Jabar-Banten Dian Ediana Rae. Menurutnya Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) memperkirakan adanya peningkatan permintaan karet alam dari China pada awal tahun ini serta mulai pulihnya pasar Eropa memberikan potensi peningkatan ekspor ban nasional. “Meningkatnya perkiraan kinerja industri olahan karet juga didukung oleh rencana ekspansi pembukaan 15 outlet resmi ban GT Radial di 7 kota,”katanya. Di samping itu, PT. Gajah Tunggal yang merupakan produsen besar karet untuk produksi ban memproyeksikan penjualan yang meningkat sebagaimana proyeksi industri otomotif. Lembaga riset Frost & Sulivan memperkirakan industri otomotif Indonesia hingga akhir tahun ini tumbuh 7,5% dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 1,1 juta unit berkat stabilnya pertumbuhan ekonomi domestik. Berdasarkan hasil liaison kepada produsen karet untuk industri otomotif dan berlokasi di Kawasan Industri Karawang, produksi pada triwulan I-2013 diperkirakan akan meningkat. Sementara itu, pada akhir tahun 2012 perusahaan tersebut telah melakukan investasi berupa membuka pabrik baru di Cikarang untuk painting dan warehouse khususnya untuk mendukung strategi bisnis pengalihan penjualan dari motor ke mobil. Di sisi lain, terdapat hambatan pada industri karet olahan yang diperkirakan dapat berdampak pada kinerja industri ban. “Pada tahun 2013 harga karet dunia diproyeksikan meningkat sementara pemerintah berencana mengurangi produksi karet sebesar 12,6%,” katanya.(k57/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro