TASIKMALAYA (bisnis-jabar.com)--Indonesia mengalami kekurangan dokter hewan sebanyak 6.706 orang dari 33 provinsi bagi 962 pusat kesehatan hewan (Puskeswan). Dokter hewan yang tersedia hanya 962 orang. Hal yang sama untuk paramedik veteriner, mengalami kekurangan sebanyak 20.762 orang dari kebutuhan total 22.481, tersedia 1.719 di seluruh Indonesia. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan Hewan Direktorat Ternak dan Kesehatan Hewan Jerlinani mengatakan selain kekurangan dokter hewan dan paramedik juga infrastruktur Pukeswan di setiap daerah cukup memperihatinkan. “Data di kami menunjukkan, sebanyak 151 kantor Puskeswan rusak dari total 962 Puskeswan tersebar di berbagai daerah,” katanya di sela-sela pelatihan penanganan kesehatan reproduksi Sapi bagi dokter hewan di Tasikmalaya, Selasa (7/5/2013). Dampak yang cukup serius, katanya, akibat kurangnya dokter hewan, paramedic viteriner dan fasilitas Keswan, kurang baiknya produksi ternak terutama Sapi. Padahal pemerintah sudah membatasi ekspor sapi, sementara kesehatan reproduksi sapi belum sepenuhnya tertangani oleh dokter hewan. Menurutnya, semestinya pada pengurangan ekspor sapi, ada penataan dalam penyediaan SDM dokter hewan serta perbaikan infrastruktur keswan. “Produksi sapi di kita kan belum siap. Salah satu penyebabnya proses reprosuksi sapi yang belum tertangani dengan baik karena dokter hewan yang minim,” katanya.(k55/k29/yri)
Indonesia Kekurangan 6.706 Dokter Hewan
TASIKMALAYA (bisnis-jabar.com)--Indonesia mengalami kekurangan dokter hewan sebanyak 6.706 orang dari 33 provinsi bagi 962 pusat kesehatan hewan (Puskeswan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

48 menit yang lalu