BANDUNG (bisnis-jabar.com)-- Jabar mengakui bahwa kualitas susu Indonesia dibandingkan Australia dan New Zealand masih rendah. Meski begitu, pihaknya membantah apabila asupan makanan sapi perah mempengaruhi kualitas susu. Sebelumnya diberitakan, Director of Scientific and Regulatory Affair PT Fonterra Ratih Puspita Sari menyatakan kualitas sebagian besar susu sapi Indonesia masih dibawah standar minimal bahan baku industri. Karena kandungan bakteri susu sapi Indonesia masih dibawah standar. Padahal sesuai standari TPC, kandungan bakteri per milimeternya dibawah 1 juta. Sedangkan di Indonesia masih diatas 1 juta. Ketua GKSI Jabar Dedi Setiadi mengatakan kandungan bakteri yang ada dalam susu lebih disebabkan karena buruknya penanganan kandang (kurang bersih) dan peralatan yang digunakan. "Disamping itu, bisa disebabkan karena sapi itu mengidap penyakit tertentu. Sedangkan pakan, apapun itu berpengaruh terhadap produktifitas dan kualitas (lemak) yang dihasilkannya," ujarnya, kepada Bisnis, Rabu (20/2). Menurutnya, agar kandungan bakteri dalam susu bisa lebih rendah, sebaiknya proses pemerahan dilakukan dengan tahapan yang higienis dan pelatan yang digunakannya harus dicuci dengan menggunakan air panas serta tidak boleh ada kotoran yang menempel pada puting susu. Kemudian, susu pun harus segera disetorkan ke koperasi untuk ditempatkan pada cooling unit yang tidak boleh lebih dari 2 jam. Apabila lebih dari waktu tersebut, maka jumlah kuman yang ada jauh lebih banyak dan susu rusak. "Kalau sudah begitu, kami tidak akan terima susunya. Kami di GKSI punya moto ABCD yakni asli, bersih cepat dan didinginkan," ujarnya.(k6/yri)
SUSU: Kualitas Dipengaruhi Penanganan Bukan Bahan
BANDUNG (bisnis-jabar.com)-- Jabar mengakui bahwa kualitas susu Indonesia dibandingkan Australia dan New Zealand masih rendah. Meski begitu, pihaknya membantah apabila asupan makanan sapi perah mempengaruhi kualitas susu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

2 jam yang lalu
DPR Scrutinizes Indonesia's 2026 Economic Growth Target
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
